Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Berhijrah

Dari Abdullah bin 'Amr ra, Rasulullah SAW bersabda, "Seorang muslim yang baik adalah yang membuat kaum muslimin yang lain selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Dan seorang yang benar-benar berhijrah adalah yang meninggalkan segala perkara yang dilarang ALLAH" [HR. Bukhari]

DIRINDUKAN SYURGA

Mau tidak menjadi orang-orang yang dirindukan Syurga????

Dirindukan oleh taman-taman yang indah dan teduh oleh sungai-sungai mengalir dari bawahnya
 
Ditunggu kedatangannya oleh para bidadari yg cantik nan mempesona
Dinanti kehadirannya oleh Istana yang batu batanya disusun dari emas dan perak
 
Segala perhiasaan yang susah didapat di dunia menunggu kedatangan kita,semua yang diinginkan tersedia…
 
Maka mintalah Syurga kepada ALLAH, sesering mungkin!!!!
 
Jangan cuma minta uang!!!!
Minta rezeqi
Minta sehat
Minta sukses
Minta rumah
Minta jodoh dll
 
Tapi mintalah Syurga, yang luasnya seluas langit dan bumi
 
Rasulullah SAW bersabda;
مَنْ سَأَلَ اللَّهَ الْجَنَّةَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ قَالَتِ الْجَنَّةُ: اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ.

"Barang siapa yang meminta Syurga kepada ALLAH tiga kali, maka Syurga akan berkata,"Ya ALLAH, masukkanlah ia ke Syurga".
[HR Tirmidzi,Shahih)]

Mashaa ALLAH,mudahkan?
Tapi ternyata banyak dari kita yang sering lupa.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ
"YA ALLAH aku memohon kepadaMU SYURGA".
 اللَّهُمَّ أَدْخِلْنِي الْجَنَّةَ
"YA ALLAH, masukkanlah aku ke SYURGA"

Kelelahan Yang Disukai oleh Allah Swt dan RasulNya

1. Lelah berjihad di jalan ALLAH (QS.9:111),

2. Lelah berdakwah/mengajak kebaikan (QS.41:33),

3. Lelah beribadah & beramal sholeh (QS.29:69),

4. Lelah mengandung-melahirkan-menyusui-merawat putra/i amanah Ilahi (QS. 31:14),

5. Lelah mencari nafkah halal (QS.62:10),

6. Lelah mengurus keluarga (QS.66:6),

7. Lelah belajar/menuntut ilmu pengetahuan (QS.3;79),

8. Lelah dlm kesusahan, kekurangan & sakit (QS.2:155) ...

~Mari kita belajar menikmati kelelahan yg penuh berkah ini..

~Orang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan, senantiasa mendapatkan cobaan, baik dirinya, anaknya, maupun hartanya sehingga ia menghadap ALLAH SWT tanpa membawa dosa.~ [HR. At-Tirmidzi]

Pesan Nabi Muhammad

Dalam Hadits Imam Bukhari diriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :"Aku lebih dahulu wafat daripada kalian, dan aku menjadi saksi atas kalian, dan aku demi ALLAH, sungguh telah melihat telagaku sekarang, dan aku diberi kunci-kunci perbendaharaan bumi atau kunci-kunci bumi. Demi ALLAH aku tidak mengkhawatirkan kalian akan berbuat syirik sepeninggalku, namun yang justru aku khawatirkan atas kalian adalah kalian bersaing terhadap kekayaan-kekayaan bumi." (HR Bukhari 5946)

Dibalik sebuah musibah

Manusia yang tertimpa Musibah diberi Pahala melalui musibah tsb ALLAH SWT akan menaikkan derajat seseorang; dan dengan musibah tersebut dosa seorang mukmin dapat dihapus di samping akan mendapat pahala dari ALLAH, selagi ia tetap sabar. Banyak hadits-hadits yang diucapkan Rasulullah menganjurkan kepada kaum muslimin untuk berlaku sabar dalam menghadapi berbagai musibah agar mendapat pahala dari ALLAH SWT. Untuk itu Rasulullah bersabda :
 ما يصيب المسلم من نصب ولا وصب, ولاهم, ولا حزن, ولا أذى, ولا غم, حتى الشوكة يشاكها الا كفر الله بها من خطاياه (رواه البخارى
"Tak ada sesuatu pun yang menimpa seorang muslim berupa kelelahan, kesusahan, kesakitan, penganiayaan dan hal-hal yang dibenci, sehingga duri yang menyakitinya, kecuali ALLAH SWT akan memberi ampunan terhadap dosa-dosanya oleh sebab hal-hal tersebut" [HR.Bukhari]

Azab yang diderita orang-orang kafir di akhirat

Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, hampir-hampir (neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir), penjaga-penjaga (neraka itu) bertanya kepada mereka: "Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?" Mereka menjawab: "Benar ada", sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakan(nya) dan kami katakan: "Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar." Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala." Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. [QS Al Mulk 6-11]

Dua Ladang Menuju Syurga

"Siapa saja yang menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya karena ALLAH, maka ada 2 malaikat yang memuji dan mendoakan "Bagus kamu, dan bagus pula perjalananmu, maka Syurgalah tempatmu"[HR Tirmidzi]

Malu adalah Iman

Lunturnya sifat malu dalam masyarakat merupakan salah satu parameter degradasi iman. Sebab, rasa malu akan segera menyingkir dengan sendirinya tatkala iman sudah terkikis. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:"Malu dan iman saling berpasangan. Bila salah satunya hilang, maka yang lain turut hilang." (HR:Hakim). Rasulullah SAW pernah melewati seorang Anshar yg mencela sifat malu saudaranya. Maka Rasululloh SAW bersabda, yang artinya: "Tinggalkan dia. Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman."Dari Abi Hurairah ra, Rasululloh SAW  bersabda, yang artinya: "Iman itu ada tujuh puluh bagian. Yang paling tinggi adalah kalimat 'La ilaha illallah' dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri di jalan. Dan malu adalah bagian dari iman."(HR:Bukhari) 

Macam macam Penyakit Qolbu

Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia :

1. Iri Hati

Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.

2. Dengki

Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.

3. Hasut / Hasud / Provokasi

Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.

4. Fitnah

Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.

5. Buruk Sangka

Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.

6. Khianat / Hianat

Hianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.

Sewaktu-waktu

Ibnu Utsaimin r'a berkata, "Renungkanlah wahai manusia, (sebenarnya) kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang manusia duduk di atas kursi kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur diatas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati).Hal ini merupakan sebuah perkara yg mewajibkan kita untuk menggunakan sebaiknya kesempatan umur, dengan bertaubat kepada ALLAH Azza wa Jalla. Dan sudah sepantasnya manusia selalu mengupayakan dirinya bertaubat, kembali, menghadap kepada ALLAH, sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik-baiknya keadaan yg diinginkan."
(Majmu' fatawa wa Rasa-il Ibnu Utsaimin, 8/474).

♥- Mutiara Nasehat tentang kebaikan dan pelakunya -♥

* Kebaikan itu sebaik namanya, keramahan seramah wujudnya, dan kebaikan sebaik rasanya. Orang2 yg pertama kali akan merasakan manfaat dari semua itu adalah mereka yg melakukannya.

* Mereka akan merasakan "buah"nya seketika itu juga dlm jiwa, akhlak, dan nurani mereka. Sehingga, mereka pun selalu lapang dada, tenang, tenteram dan damai.

* Ketika diri Anda diliputi kesedihan dan kegundahan, berbuat baiklah terhadap sesama manusia, niscaya Anda akan mendapatkan ketentraman dan kedamaian hati.

* Sedekahilah orang yang papa, tolonglah orang-orang yang terzalimi, ringankan beban orang yang menderita, berilah makan orang yang kelaparan, jenguklah orang yang sakit, dan bantulah orang yang terkena musibah, niscaya Anda akan merasakan kebahagiaan dalam semua sisi kehidupan Anda.

(Sumber: Buku "La Tahzan, Jangan Bersedih!", Penulis: Dr. 'Aidh al-Qarni).

Perbincangan antara Muslim dan Yahudi

ﻳﻬﻮﺩﻯ ﺍﺳﺘﻘﺒﻞ ﺭﺟﻞ ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﺑﻴﺘﻪ ﻓﺄﺣﻀﺮ ﻟﻪ ﺍﻟﻌﻨﺐ ﻓﺄﻛﻠﻪ ﺛﻢ ﺃﺣﻀﺮ ﻟﻪ ﺍﻟﻨﺒﻴﺬ (ﺧﻤﺮﺍ)
Seorang yahudi menerima tamu seorang Muslim di rumahnya lalu yahudi tersebut menjamunya dengan buah anggur dan dimakannya kemudian yahudi tersebut menjamu lagi dengan khomer

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ .. : ﻫﺬﺍ ﻣﺤﺮﻡ ﻋﻠﻴﻨﺎ
Maka berkatalah Muslim tadi: untuk yang ini haram bagi kami (Islam)

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩﻯ : ﻋﺠﺒﺎً ﻟﻜﻢ ﺃﻳﻬﺎ ﺍﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﺗﺤﻠّﻮﻥ ﻫﺬﺍ ﻭ ﺗﺤﺮّﻣﻮﻥ ﻫﺬﺍ ..ﻣﻊ ﺍﻥ ﻫﺬﺍ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ !!.
Berkata Yahudi: aneh betul kalian wahai orang Islam, kalian mengharamkan khomer padahal asalnya juga dari anggur...!!

.ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ : ﺃﻟﻚ ﺯﻭﺟﺔ ؟
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩﻯ : ﻧﻌﻢ ..
Berkata Muslim kepada Yahudi: apakah kamu memiliki istri? Ya jawab yahudi

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ : ﺍﺋﺘﻨﻲ ﺑﻬﺎ .. ﻓﺄﺣﻀﺮﻫﺎ
Berkata muslim: hadirkan! Yahudipun menghadirkan istrinya

ﺛﻢ ﻗﺎﻝ ﻟﻪ : ﺃﻟﻚ ﻃﻔﻠﻪ ؟
ﻗﻘﺎﻝ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩﻯ : ﻧﻌﻢ
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ : ﺍﺋﺘﻨﻲ ﺑﻬﺎ .. ﻓﺄﺣﻀﺮﻫﺎ
Kemudian berkata lagi Muslim: apakah kamu memiliki anak perempuan? Ya jawab yahudi, hadirkan dia pinta Muslim lagi, Lalu Yahudipun menghadirkan putrinya

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻤﺴﻠﻢ : ﺃﻣﺎ ﺗﺮﻯ ﺃﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﻞّ ﻟﻚ ﻫﺬﻩ ﻭ ﺣﺮّﻡ ﻋﻠﻴﻚ ﻫﺬﻩ .. ﻣﻊ ﺃﻥ ﻫﺬﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ !!
Berkata Muslim kepada yahudi: apakah kamu tidak tahu bahwa Allah telah menghalalkan istrimu dan mengharamkan putrimu untuk digauli? Padahal putrimu asalnya terlahir dari istrimu...?

ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩﻯ : ﺃﺷﻬﺪ ﺃﻥ ﻻ‌ ﺇﻟﻪ ﺇﻼ‌ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺃﻥ ﻣﺤﻤﺪﺍً ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ.
Berkata Yahudi: Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan Allah (artinya dia masuk Islam)

Berhati-hati

Sa'ad bin Abi Waqash bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam; "Ya Rasulullah, doakan saya kepada ALLAH agar doa saya terkabul." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam
menjawab, "Wahai Sa'ad, perbaikilah makananmu, maka doamu akan terkabulkan." (HR At-Thabrani). Disebutkan juga dalam hadits lain bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Seorang lelaki melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut, mukanya berdebu, menengadahkan kedua tangannya ke langit dan mengatakan, "Wahai Rabbku! Wahai Rabbku!". Padahal makanannya haram dan mulutnya disuapkan dengan yang haram, maka bagaimanakah akan diterima doa itu?" (HR Muslim).
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, " Sebaik-baiknya agamamu adalah al-wara' (berhati-hati)." (HR Abu Daud)

Kedurhakaan

Kedurhakaan org kaya,lebih buruk daripada kedurhakaan org miskin, krn yg prtama adlh bagian dari kufur nikmat,dan tdk demikian dgn yg kedua.

Oleh sebab itu, maka ALLAH menghancurkan sebuah negeri krn kejahatan org kaya, bkn org miskin (qs 17/16)

Didalam Al-Quran, Ada empat jenis kejahatan yg menonjol dlm penggunaan harta:

- Isrof (berlebih-lebihanan) (QS 6: 141)
- Tabdzir (membuang-membuang harta) (QS 17: 26)
- At turof (bermewah-mewahan dengan harta) (QS 17: 16)
- At tugyan (menggunakan harta untuk maksiat) (QS 96: 6-7)

ISTIGHFAR MENURUT AL-QUR'AN DAN HADITS

Rasul dan suri tauladan kita, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar dan bertaubat padahal beliau adalah orang yang telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang. Sebagaimana hal ini terdapat pada firman Allah,

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا لِيَغْفِرَ لَكَ اللَّهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا


"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata , supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan ni'mat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus."
(Qs. Al Fath:1-2)

Dalam kitab shohih, dari Aisyah radhiyallahu 'anha, beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا صَلَّى قَامَ حَتَّى تَفَطَّرَ رِجْلاَهُ قَالَتْ عَائِشَةُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ فَقَالَ . يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا شَكُورًا


"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terbiasa shalat sehingga kakinya pecah-pecah. Kemudian aku mengatakan kepada beliau, 'Wahai rasulullah, kenapa engkau melakukan hal ini padahal engkau telah diampuni dosa yang telah lalu dan akan datang.' Lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan, 'Tidakkah engkau menyukai aku menjadi hamba yang bersyukur." [HR. Muslim no. 7304]

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan, "Inilah kekhususan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang seorang pun tidak ada yang menyamainya. Tidak ada dalam satu hadits shohih pun yang menceritakan tentang balasan amalan kepada selain beliau shallallahu 'alaihi wa sallam yang menyatakan bahwa dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni. Inilah yang menunjukkan kemuliaan beliau shallallahu 'alaihi wa sallam dalam segala perkara ketaatan, kebaikan dan keistiqomahan yang tidak didapati oleh manusia selain beliau, baik dari orang yang terdahulu maupun orang yang belakangan. Beliaulah manusia yang paling sempurna secara mutlak dan beliaulah pemimpin (sayid) seluruh manusia di dunia dan akhirat."

Walaupun dosa-dosa beliau telah diampuni, namun beliau shallalahu 'alaihi wa sallam adalah orang yang paling banyak beristigfar di setiap waktu. Para sahabat telah menghitung dalam setiap majelisnya, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam terlihat paling banyak beristigfar.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

وَاللَّهِ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِى الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً


"Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali." [HR. Bukhari]

يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ


"Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali." [HR. Muslim]

Hudzaifah radhiyallahu 'anhu berkata,

كَانَ فِى لِسَانِى ذَرَبٌ عَلَى أَهْلِى لَمْ أَعْدُهُ إِلَى غَيْرِهِ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-


"Dulu lisanku biasa berbuat keji kepada keluargaku. Namun, aku tidaklah menganiaya yang lainnya. Kemudian aku menceritakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

أَيْنَ أَنْتَ مِنَ الاِسْتِغْفَارِ يَا حُذَيْفَةُ إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ كُلَّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ


"Mana istigfarmu, wahai Hudzaifah? Sesungguhnya aku selalu beristigfar kepada Allah setiap hari sebanyak 100 kali dan aku juga bertaubat kepada-Nya."
[HR. Ahmad. Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sabda Nabi 'إِنِّى لأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ' adalah shohih lighoirihi yaitu shohih namun dilihat dari jalur lainnya yang lebih kuat atau semisal dengannya. Sedangkan sanad hadits ini dho'if]

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda,

مَا أَصْبَحْتُ غَدَاةً قَطٌّ إِلاَّ اِسْتَغْفَرْتُ اللهَ مِائَةَ مَرَّةٍ


"Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristigfar pada Allah sebanyak 100 kali."
[HR. An Nasa'i. Dishohihkan oleh Syaikh Al Albani di Silsilah Ash Shohihah no. 1600]

Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan bahwa jika kami menghitung dzikir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam satu majelis, beliau mengucapkan,


رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَىَّ إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ


'Robbigfirliy wa tub 'alayya, innaka antat tawwabur rohim' - Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang - sebanyak 100 kali. [HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash Shohihah no. 556]

Dan bacaan istighfar yang paling sempurna adalah penghulu istighfar (sayyidul istighfar) sebagaimana yang terdapat dalam shohih Al Bukhari dari Syaddad bin Aus radhiyallahu 'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Penghulu istighfar adalah apabila engkau mengucapkan,


اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ


"Allahumma anta robbi laa ilaha illa anta, kholaqtani wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu. A'udzu bika min syarri maa shona'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u bi dzanbi, faghfirliy fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta - Ya Allah! Engkau adalah Rabbku, tidak ada Rabb yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau." [HR. Bukhari no. 6306]

Faedah dari bacaan ini adalah sebagaimana yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sabdakan dari lanjutan hadits di atas,

وَمَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا ، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِىَ ، فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهْوَ مُوقِنٌ بِهَا ، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ ، فَهْوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ »


"Barangsiapa mengucapkannya pada siang hari dan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya pada malam hari dalam keadaan meyakininya, lalu dia mati sebelum waktu pagi, maka dia termasuk penghuni surga."

Hadits sayyidul istigfar ini meliputi makna taubat dan terdapat pula hak-hak keimanan. Di dalam hadits ini juga terkandung kemurnian ibadah dan kesempurnaan ketundukan serta perasaan sangat butuh kepada Allah. Sehingga bacaan dzikir ini melebihi bacaan istigfar lainnya karena keutamaan yang dimilikinya. –Semoga kita termasuk orang yang selalu merutinkannya di setiap pagi dan sore.

Bacaan istigfar lainnya adalah sebagaimana terdapat dalam shohih Bukhari dari istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Aisyah radhiyallahu 'anha. Aisyah berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam (ketika menjelang kematiannya) sedang bersandar padanya. Lalu beliau mengucapkan,


اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِى وَارْحَمْنِى وَأَلْحِقْنِى بِالرَّفِيقِ الأَعْلَى


"Ya Allah, ampunilah aku, kasihilah aku dan kumpulkanlah aku bersama orang-orang sholih." [HR. Bukhari no. 5674. Lihat Al Muntaqho Syar Al Muwatho']

Jadi lihatlah kehidupan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang setiap waktunya selalu diisi dengan istighfar bahkan sampai akhir hayat hidupnya pun beliau tidak lepas dari amalan tersebut. Sebagaimana beliau shallallahu 'alaihi wa sallam selalu mengakhiri amalan-amalan sholihnya seperti shalat, haji, shalat malam dengan istigfar, beliau juga mengakhiri hidupnya dengan istigfar.

Jika Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam saja yang sudah dijamin dosanya yang telah lalu dan akan datang akan diampuni, bagaimana lagi dengan kita yang tidak dijamin seperti itu[?] Sungguh, kita sebenarnya yang lebih pantas untuk bertaubat dan beristighfar setiap saat karena dosa kita yang begitu banyak dan tidak pernah bosan-bosannya kita lakukan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Allah Ta'ala berfirman,

يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ


"Wahai hamba-Ku, sesungguhnya kalian berbuat dosa di waktu siang dan malam, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian." [HR. Muslim no. 6737]

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita keteladanan untuk selalu mengikuti jejak beliau shallallahu 'alaihi wa sallam. Semoga Allah memberikan kepada kita akhir hidup yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Mengabulkan do'a.

 

Pelajaran Dari Malaikat Jibril

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang,
Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu berkata: "Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata: “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul Allah; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah, jika engkau telah mampu melakukannya."

Lelaki itu berkata: ”Engkau benar!” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.
Nabi menjawab: ”Iman adalah, engkau beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab-Nya; para Rasul-Nya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk."

Ia berkata: “Engkau benar!”

Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan.”
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

Lelaki itu berkata lagi: “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”
Nabi menjawab: ”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”
Dia pun bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”
Nabi menjawab: ”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku: “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”

Aku menjawab: ”Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui,” Beliau bersabda, ”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.”

[HR. Muslim No. 8]

Disaat dipuji orang

Manakala Abu Bakar As'shiddiq ra dipuji seseorang,bersegeralah beliau ra berdoa sbb; " Ya ALLAH, Engkaulah yang lebih mengetahui daripada mereka tentang diriku,dan aku lebih tahu dari mereka mengenai diriku.Ya ALLAH jadikanlah aku lebih baik dari apa yg mereka sangka,ampunilah aku atas sesuatu yang tidak mereka ketahui yang ada pada diriku,dan janganlah Engkau menyiksaku karena ucapan mereka (tentang diriku)"

Malaikat Maut 70 kali dalam sehari

Sebuah hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda :"Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah setiap manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari".

Ketika Izrail datang memperlihatkan wajah manusia di dapati ada yang sedang tertawa-tawa..

Maka berkatalah Izrail:"Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh ALLAH SWT untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersenang-senang bergelak tawa".

"Barangsiapa yang pada akhir kalimatnya (yaitu pada saat kematiannya) mengucapkan " Laa illaaha illallah" maka ia dimasukkan ke dalam Syurga" (HR. Hakim)

Khalifah

ALLAH SWT berfirman : "
Demi Rabbmu, Kami pasti akan menanyai mereka semuanya ttg segala yang pernah mereka amalkan -di dunia-." (QS-Al-Hijr: 92-93)

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda : "Dunia ini indah dan manis,sesungguhnya ALLAH SWT telah menjadikan kalian sebagai Khalifah di dalamnya. ALLAH SWT awasi bagaimana kalian berbuat.
"[HR. Muslim/ Nasai]

Cinta Yang Sesungguhnya

Jangan resah andai ada yang membencimu karena masih banyak yang mencintaimu di dunia ini, tetapi resalah andai Allah membencimu karena tiada lagi yang mencintaimu diakhirat.
[Imam Al-Ghazali]

Malaikat Laylat al-Qadr

Jibril dan serombongan malaikat yang turun setiap Laylat al-Qadr pada bulan Ramadhan.

Anas bin Malik berkata, rasulullah bersabda: “Apabila datang malam Lailatul Qadar, maka turunlah Malaikat Jibril dengan rombongan malaikat. Mereka membacakan salawat dan salam atas setiap hamba yang berdiri atau duduk sambil berzikir kepada Allah Swt”.

Abu Hurairah berkata: “Malaikat–malaikat turun ke bumi pada pada malam Lailatul Qadar lebih banyak dari bilangan batu kerikil. Dibukalah pintu-pintu langit untuk turunnya malaikat itu sebagaimana riwayat yang datang dan bersinar teranglah beberapa nur serta terjadilah suatu pemunculan (tajalli) yang besar yaitu terbukanya sebagian alam malaikut. Manusia dalam hal ini sangat berbeda-beda. Di antara mereka ada yang dibukakan alam langit dan bumi kemudian terbukalah beberapa hijab yang menutup langit, lalu dia dapat menyaksikan malaikat-malaikat dalam bentuk aslinya, yaitu ada yang berdiri, ruku’, sujud, dzikir, bersyukur, membaca tasbih dan membaca tahlil. Diantara manusia ada yang terbuka baginya sehingga tampak surga dengan apa yang ada di dalamnya.

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam al-Qadar (kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam al-Qadar itu? Malam al-Qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar”. (al-Qadr: 97:1-5)

Lailatul Qadar (malam ketetapan), adalah satu malam yang khusus terjadi di bulan Ramadan. Malam ini dikatakan dalam Alquran pada surah Al-Qadr, lebih baik daripada seribu bulan. Saat pasti berlangsungnya malam ini tidak diketahui namun menurut beberapa riwayat, malam ini jatuh pada 10 malam terakhir pada bulan Ramadan, tepatnya pada salah satu malam ganjil yakni malam ke-21, 23, 25, 27 atau ke-29. Sebagian muslim biasanya berusaha tidak melewatkan malam ini dengan menjaga diri tetap terjaga pada malam-malam terakhir Ramadan sembari beribadah sepanjang malam.

Gangguan Setan terhadap Zulkifli

Allah SWT mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. Setelah beberapa lama menjadi raja, beliau memenuhi segala janjinya, sehingga Allah memberinya ujian kepadanya dengan setan yang berkeinginan untuk menggoyahkan imannya.

Suatu ketika, setan menjelma sebagai musafir lelaki tua. Keinginannya adalah membuat marah Zulkifli. Ia memaksa penjaga untuk dapat masuk istana dan menemui Zulkifli pada larut malam. Lelaki tua itu diizinkan masuk oleh penjaga istana. Dalam pertemuan tersebut, setan mengadu kepada Zulkifli tentang kekejaman orang lain terhadap dirinya. Namun Zulkifli menyuruhnya untuk datang besok malam ketika kedua belah pihak sudah merasa siap untuk bertemu. Namun musafir tersebut mengingkarinya dan malah datang pagi hari.

Keesokan harinya, musafir tersebut datang dan mengadu seperti pada malam sebelumnya. Maka Zulkifli menyuruhnya untuk datang pada malam hari saja. Lelaki itu berjanji dengan bersungguh-sungguh pada Zulkifli untuk datang pada malam hari. Namun ia mengingkarinya.

Pada hari yang ketiga, musafir itu datang lagi. Pada kali ini, tidak ada tanggapan dari Zulkifli. Maka setan itu tersebut menyelinap menembus pintu dan menunjukkan dirinya kepada Zulkifli. Zulkifli sangat terkejut melihat jelmaan setan tersebut. Lalu dia pun mengtahui bahwa musafir itu adalah setan yang mencoba membuatnya marah namun setan itu gagal. Karena keberhasilan Zulkifli menahan amarah, maka oleh Allah ia diangkat sebagai seorang nabi.

SAHABAT SYURGA

Apabila penghuni Syurga telah masuk ke dalam Syurga, lalu mereka tidak menemukan sahabat-sahabat mereka yang selalu bersama mereka dahulu sewaktu di dunia.

Mereka pun bertanya tentang sahabat mereka kepada ALLAH
"Yaa Rabb.. Kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia sholat bersama kami, puasa bersama kami dan berjuang bersama kami."

Maka ALLAH berfirman:
"Pergilah engkau ke Neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman walaupun hanya sebesar zarah"
(HR. Ibnul Mubarak/"Az-Zuhd").

Al-Hasan Al-Basri berkata:
"Perbanyaklah sahabat2 mukminmu,karena mereka memiliki Syafa'at pada hari Kiamat kelak".

Ibrahim Berdakwah Kepada Ayahnya

Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir dengan sanad shahih dari Jarikh pada firman Allah: "Ketika Ibrahim berkata pada ayahnya azar,

“...dan (ingatlah) di waktu Ibrahim berkata kepada bapaknya, Aazar, "Pantaskah kamu menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan? Sesungguhnya aku melihat kamu dan kaum-mu dalam kesesatan yang nyata." (Al An'aam 6:74)”

Diantara mufassirin berpendapat bahwa azar bukan ayahnya namun pamannya. Al-Qur'an hanya menjelaskan bahwa Ibrahim adalah putra Aazar, ayah Ibrahim sama sebagaimana kaumnya yang lain, bertuhan dan menyembah berhala, ia adalah pembuat dan pedagang patung-patung yang dibuat dan dipahatnya sendiri dan dariya orang membeli patung-patung yang dijadikan persembahan. Nabi Ibrahim merasa bahwa kewajiban pertama yang harus ia lakukan sebelum berdakwah kepada orang lain ialah menyadarkan ayah kandungnya dulu orang yang terdekat kepadanya bahwa kepercayaan dan persembahannya kepada berhala-berhala itu adalah perbuatan yang sesat dan bodoh. Ia merasakan bahwa kebaktian kepada ayahnya mewajibkannya memberi penerangan kepadanya agar melepaskan kepercayaan yang sesat itu dan mengikutinya beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Dengan sikap yang sopan dan adab yang patut ditunjukkan oleh seorang anak terhadap orang tuanya dan dengan kata-kata yang halus ia datang kepada ayahnya menyampaikan bahwa ia diutuskan oleh Allah sebagai nabi dan rasul dan bahwa ia telah diilhamkan dengan pengetahuan dan ilmu yang tidak dimiliki oleh ayahnya. Ia bertanya kepada ayahnya dengan lemah lembut gerangan apakah yang mendorongnya untuk menyembah berhala seperti lain-lain kaumnya padahal ia mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak berguna sedikit pun tidak dapat mendatangkan keuntungan bagi penyembahnya atau mencegah kerugian atau musibah. Diterangkan pula kepada ayahnya bahwa penyembahan kepada berhala-berhala itu adalah semata-mata ajaran setan yang memang menjadi musuh kepada manusia sejak Adam diturunkan ke bumi. Ia berseru kepada ayahnya agar merenungkan dan memikirkan nasihat dan ajakannya berpaling dari berhala-berhala dan kembali menyembah kepada Allah yang menciptakan manusia dan semua makhluk yang dihidupkan memberi mereka rezeki dan kenikmatan hidup serta menguasakan bumi dengan segala isinya kepada manusia.

Aazar menjadi merah mukanya dan melotot matanya mendengar kata-kata seruan puteranya Ibrahim yyang ditanggapinya sebagai dosa dan hal yang kurang patut bahwa puteranya telah berani mengecam dan menghina kepercayaan ayahnya bahkan mengajakkannya untuk meninggalkan kepercayaan itu dan menganut kepercayaan dan agama yang ia bawa. Ia tidak menyembunyikan murka dan marahnya tetapi dinyatakannya dalam kata-kata yang kasar dan dalam makian namun seakan-akan tidak ada hubungan di antara mereka. Ia berkata kepada Nabi Ibrahim dengan nada gusar: "Hai Ibrahim! Berpalingkah engkau dari kepercayaan dan persembahanku? Dan kepercayaan apakah yang engkau berikan kepadaku yang menganjurkan agar aku mengikutinya? Janganlah engkau membangkitkan amarahku dan coba mendurhakaiku. Jika engkau tidak menghentikan penyelewenganmu dari agama ayahmu tidak engkau hentikan usahamu mengecam dan memburuk-burukkan persembahanku, maka keluarlah engkau dari rumahku ini. Aku tidak sudi tinggal bersama denganmu di dalam suatu rumah di bawah suatu atap. Pergilah engkau dari mukaku sebelum aku menimpamu dengan batu dan mencelakakan engkau."

Ibrahim menerima kemarahan ayahnya, pengusirannya dan kata-kata kasarnya dengan sikap tenang, normal selaku anak terhadap ayah seraya berkata: "Wahai ayahku! Semoga engkau selamat, aku akan tetap memohonkan ampun bagimu dari Allah dan akan tinggalkan kamu dengan persembahan selain kepada Allah. Mudah-mudahan aku tidak menjadi orang yang celaka dan malang dengan doaku untukmu." Lalu keluarlah Ibrahim meninggalkan rumah ayahnya dalam keadaan sedih karena gagal mengangkatkan ayahnya dari lembah syirik dan kafir.

Nabi Ibrahim Mencari Tuhan yang Sebenarnya

Pada masa Ibrahim, kebanyakan rakyat di Mesopotamia beragama politeisme yaitu menyembah lebih dari satu Tuhan dan menganut paganisme. Dewa Bulan atau Sin merupakan salah satu berhala yang paling penting. Bintang, bulan dan matahari menjadi objek utama penyembahan dan karenanya, astronomi merupakan bidang yang sangat penting. Sewaktu kecil Ibrahim sering melihat ayahnya membuat patung-patung tersebut, lalu dia berusaha mencari kebenaran agama yang dianuti oleh keluarganya itu.
Pada waktu malam yang gelap, beliau melihat sebuah bintang (bersinar-sinar), lalu ia berkata: "Inikah Tuhanku?" Kemudian apabila bintang itu terbenam, ia berkata pula: "Aku tidak suka kepada yang terbenam hilang". Kemudian apabila dilihatnya bulan terbit (menyinarkan cahayanya), dia berkata: "Inikah Tuhanku?" Maka setelah bulan itu terbenam, berkatalah dia: "Demi sesungguhnya, jika aku tidak diberikan petunjuk oleh Tuhanku, nescaya menjadilah aku dari kaum yang sesat". Kemudian apabila dia melihat matahari sedang terbit (menyinarkan cahayanya), berkatalah dia: "Inikah Tuhanku? Ini lebih besar". Setelah matahari terbenam, dia berkata pula: "Wahai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri (bersih) dari apa yang kamu sekutukan (Allah dengannya)". Inilah daya logika yang dianugerahi kepada beliau dalam menolak agama penyembahan langit yang dipercayai kaumnya serta menerima tuhan yang sebenarnya.

Nabi Ibrahim

Ibrahim bin Aazar (Tarikh) bin Nahur bin Sarugh bin Ra'u bin Faligh bin Abir bin Shaleh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama Faddam, A'ram, yang terletak di dalam kawasan kerajaan Babilonia. Kemudian ia memiliki dua orang putra yang dikemudian hari menjadi seorang nabi pula, yaitu Ismail dan Ishaq, sedangkan Yaqub adalah cucu dari Ibrahim.

Menurut Al-Hafidz ibnu Asakir ibunya bernama Amilah dalam kitab at-Tarikh dari Ishaq bin Basyar al-Kahiliy, penulis kitab al-Mubtadi'. Sedangkan al-Kalbiy berkata, ibunya bernama Buna binti Karbina bin Kartsi yang berasal dari Bani Arfakhsyad bin Sam bin Nuh.

Ibnu Asakir meriwayatkan lebih dari satu jalur dari Ikrimah, bahwasanya ia berkata: "Ibrahim dijuluki dengan gelar Abu adh-Dhaifan."

Ketika ayah Ibrahim, Tarikh berusia enam puluh lima tahun, maka lahirlah Ibrahim, Nahur dan Haran. Haran memiliki anak Luth yang telah meninggal ketika ayahnya masih hidup.

Hukum Shalat

Dalam banyak hadis, Nabi Muhammad SAW telah memberikan peringatan keras kepada orang yang suka meninggalkan salat wajib, mereka akan dihukumi menjadi kafir dan mereka yang meninggalkan salat maka pada hari kiamat akan disandingkan bersama dengan orang-orang, seperti Qarun, Fir'aun, Haman dan Ubay bin Khalaf.

Hukum Shalat dapat dikategorisasikan sebagai berikut :

- Fardu, Shalat fardhu ialah salat yang diwajibkan untuk mengerjakannya. Shalat Fardhu terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
  1. Fardu Ain: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf langsung berkaitan dengan dirinya dan tidak boleh ditinggalkan ataupun dilaksanakan oleh orang lain, seperti salat lima waktu, dan salat Jumat (fardhu 'ain untuk pria).
  2. Fardu Kifayah: ialah kewajiban yang diwajibkan kepada mukallaf tidak langsung berkaitan dengan dirinya. Kewajiban itu menjadi sunnah setelah ada sebagian orang yang mengerjakannya. Akan tetapi bila tidak ada orang yang mengerjakannya maka kita wajib mengerjakannya dan menjadi berdosa bila tidak dikerjakan. Seperti shalat jenazah.
- Shalat sunah (salat Nafilah) adalah salat-salat yang dianjurkan atau disunnahkan akan tetapi tidak diwajibkan. Salat nafilah terbagi lagi menjadi dua, yaitu
- Nafil Muakkad adalah shalat sunah yang dianjurkan dengan penekanan yang kuat (hampir mendekati wajib), seperti shalat dua hari raya, shalat sunah witir dan shalat sunah thawaf.
- Nafil Ghairu Muakkad adalah shalat sunah yang dianjurkan tanpa penekanan yang kuat, seperti shalat sunah Rawatib dan salat sunah yang sifatnya insidentil (tergantung waktu dan keadaan, seperti salat kusuf/khusuf hanya dikerjakan ketika terjadi gerhana).

Jenis Hukuman & Siksaan di Neraka

Di akhirat para penghuni neraka akan menjalani hukuman berupa siksa yang sangat pedih. Siksaan yang mereka derita dalam neraka itu bermacam-macam sekali, sebagaimana yang difirmankan Allah seperti berikut:

- "Dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka." (At-Taubah [9]:35)
- "Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, supaya mereka diseret, kedalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api."(Al-Mu’min [40]:71-72)
- "Peganglah dia kemudian seretlah dia ketengah-tengah neraka. Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya seksaan (dari) air yang amat panas. Rasakanlah, sesungguhnya kamu orang yang perkasa lagi mulia." (Ad-Dukhan [44]:47-49)
- "Peganglah dia lalu belenggulah tangannya kelehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta." (Al-Haqqah [69]:30-32)
- "Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian dari api neraka, disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala-kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada di dalam perut mereka dan juga kulit-kulit mereka. Dan cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, maka mereka dikembalikan kedalamnya, (serta dikatakan kepada mereka): "Rasailah azab yang membakar ini." (Al-Hajj [22]:19-22)

Nama-Nama Pintu Neraka

Neraka tempat penyiksaan itu kemudian banyak disebut orang dengan nama Jahannam. Jahannam itu memiliki 7 pintu, setiap pintu (tingkat), telah ditetapkan untuk golongan tertentu dari para makhluk-Nya. Pintu (tingkat) neraka yang disebutkan di dalam Al Qur'an adalah:

- Hawiyah
Neraka yang diperuntukkan atas orang-orang yang ringan timbangan amalnya, yaitu mereka yang selama hidup didunia mengerjakan kebaikan bercampur dengan keburukan. Orang muslim laki dan perempuan yang tidak tanduknya tidak sesuai dengan ajaran agama Islam, seperti para wanita muslim yang tidak menggunakan jilbab, bagi para lelaki muslim yang sering memakai sutra dan emas, mencari rejeki dengan cara tidak halal, memakan riba dan sebagainya, Hawiyah adalah sebagai tempat tinggalnya. Surah Al-Qari'ah.

-Jahiim
Neraka sebagai tempat penyiksaan orang-orang musyrik atau orang yang menyekutukan Allah. Mereka akan disiksa oleh para sesembahan mereka. Dalam ajaran Islam syirik adalah sebagai salah satu dosa paling besar menurut Allah, karena syirik berarti menganggap bahwa ada makhluk yang lebih hebat dan berkuasa sehebat Allah dan bisa pula menganggap bahwa ada Tuhan selain Allah. Surah Asy-Syu'ara' dan Surah As-Saffat.

- Saqar
Neraka untuk orang munafik, yaitu orang yang mendustakan perintah Allah dan rasul. Mereka mengetahui bahwa Allah sudah menentukan hukum Islam melalui lisan Muhammad, tetapi mereka meremehkan syariat Islam. Surah Al-Muddassir.

- Lazhaa
Neraka yang disediakan untuk orang yang suka mengumpulkan harta, serakah dan menghina orang miskin. Bagi mereka yang tidak mau bersedekah, membayar zakat, atau bahkan memasang muka masam apabila ada orang miskin datang meminta bantuan. Surah Al-Ma’arij.

- Huthamah
Neraka yang disediakan untuk orang yang gemar mengumpulkan harta berupa emas, perak atau platina, mereka yang serakah tidak mau mengeluarkan zakat harta dan menghina orang miskin. Di neraka ini harta yang mereka kumpulkan akan dibawa dan dibakar untuk diminumkan sebagai siksaan kepada manusia pengumpul harta. Surah Al-Humazah.

-Sa'iir
Neraka yang diisi oleh orang-orang kafir dan orang yang memakan harta anak yatim. Surah Al-Ahzab, Surah An-Nisa', Surah Al-Fath dan Surah Luqman.

- Wail
Neraka yang disediakan untuk para pengusaha atau pedagang yang licik, dengan cara mengurangi berat timbangan, mencalokan barang dagangan untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat-lipat. Barang dagangan mereka akan dibakar dan dimasukkan kedalam perut mereka sebagai azab dosa-dosa mereka. Surah Al-Tatfif dan Surah At-Tur.

Neraka dipegang (ditahan) oleh tujuh puluh ribu tali, dan setiap talinya di pegang oleh tujuh puluh ribu malaikat.

Malaikat Mikail

Mikail adalah malaikat yang mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki pada manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini. Dikatakan setiap satu makhluk yang memerlukan rezeki untuk hidup di dunia ini akan diselia rezekinya oleh satu malaikat Karubiyyuun.

Malaikat Mikail adalah salah satu di antara Pembesar Malaikat yang empat. Ia dicipta oleh Allah selepas malaikat Israfil dengan selisih kira-kira lima ratus tahun.jumlah keseluruhan malaikat yg wajib dipercayai oleh orang islam itu ada sepuluh berserta tugas nya

Dalam Islam Mikhael dikenal sebagai malaikat Mikail, satu dari malaikat utama Allah setelah Jibril. Menurut salah satu sumber, dalam tradisi Islam Mikail dikatakan memakai jubah berwarna hijau jamrud, memenuhi bentangan langit. Tiap helai rambutnya berisi ribuan wajah yang mengagungkan nama Allah. Menurut sumber lain dikatakan sejak neraka diciptakan Allah, Mikail tidak pernah lagi bisa tertawa.

Wujud Mikail
Dari kepala malaikat Mikail hingga kedua telapak kakinya berbulu Za'faron. Jika seluruh air di lautan dan sungai di muka bumi ini disiramkan di atas kepalanya, nescaya tidak setitikpun akan jatuh melimpah. Di atas setiap bulu-bulunya, terdapat sebanyak satu juta muka.

Setiap muka malaikat Mikail ini pula mempunyai satu juta mulut dan setiap mulut mempunyai satu juta lidah manakala setiap lidah-lidahnya boleh berbicara satu juta bahasa atau lisan. Setiap satu juta lisan tersebut adalah membaca istighfar pada Allah bagi orang-orang mukmin yang berdosa.

Setiap satu juta muka atau wajahnya mempunyai satu juta mata. Tiap-tiap matanya sentiasa menangis kerana memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Tiap-tiap matanya yang menangis itu mengeluarkan tujuh ribu titisan air mata dan setiap titisan air mata itu Allah ciptakan satu malaikat Karubiyyuun yang serupa dengan kejadian malaikat Mikail Setiap malaikat-malaikat ini ditugaskan untuk bertasbih pada Allah sehingga hari kiamat.

Imam Ahmad dengan sanadnya, dari Anas bin Malik, ketika Rasulullah Mikraj ke langit baginda ada bertanya pada malaikat Jibril: "Mengapa aku tidak pernah melihat malaikat Mikail tertawa?" Malaikat Jibril menjawab: "Malaikat Mikail tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan"

Malaikat Jibril

Dari Umar bin Khattab berkata:
“Tatkala kami tengah duduk-duduk di sisi Rasulullah S.A.W, lalu datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan, dan tidak ada seorang pun dari kami yang mengenalnya. Hingga dia mendatangi Nabi S.A.W lalu menyandarkan lututnya pada lutut beliau dan meletakkan kedua telapak tangannya pada paha beliau,
- Kemudian dia bertanya, “Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam?” Rasulullah S.A.W menjawab, “Kamu bersaksi bahwa tidak ada sesembahan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadhan, serta haji ke Baitullah jika kamu mampu bepergian kepadanya.” Dia berkata, “Kamu benar,” Umar berkata, “Maka kami kaget terhadapnya, karena dia yang bertanya tapi dia juga yang membenarkannya.”
- Dia bertanya lagi, “Kabarkanlah kepadaku tentang iman?” Beliau menjawab, “Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, para Rasul-Nya, hari akhir, dan kamu beriman kepada takdir yang baik dan yang buruk,” dia berkata, “Kamu benar.”
- Dia bertanya, “Kabarkanlah kepadaku tentang ihsan?” Beliau menjawab, “Kamu menyembah Allah seakan-akan kamu melihat-Nya, dan jika kamu tidak melihat-Nya maka yakinlah sesungguhnya Dia melihatmu.”
- Dia bertanya lagi, “Kabarkan kepadaku kapan hari (kiamat) itu?” Beliau menjawab, “Tidaklah orang yang ditanya itu (saya) lebih mengetahui daripada orang yang bertanya (kamu).” Dia bertanya, “Kalau begitu kabarkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya?” Beliau menjawab, “Apabila seorang budak wanita melahirkan majikannya, dan kamu melihat orang yang tidak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala kambing, namun bermegah-megahan dalam membangun bangunan.”

Kemudian setelah itu dia beranjak pergi, dan aku tidak bertanya kepada Nabi tentang itu selama beberapa saat. Tidak berselang lama kemudian beliau bersabda, “Wahai Umar, apakah kamu tahu siapa penanya tersebut?” Aku menjawab, “Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Itu tadi adalah jibril, dia mendatangi kalian untuk mengajarkan kepada kalian tentang agama kalian.”
HR. Muslim no.8

SAKARATUL MAUT ORANG-ORANGYANG BERTAQWA

Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 : 30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah, wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut, di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim, dan seterusnya.
Allahumma Amin.

SAKARATUL MAUT ORANG-ORANG DZALIM

Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang dzalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh (yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS Al-An’am 6:93)
"(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata); “Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya. Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu." (QS, An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang dzalim, si malaikat akan berkata, “Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa hadir di tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu. Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik!“ Ketika itulah orang yang sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang dzalim di neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!

DAHSYATNYA RASA SAKIT SAAT SAKARATUL MAUT

Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai manusia,” kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas sakaratul maut itu belum juga hilang dariku!”

Sabda Rasulullah SAW: “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)

Tuduhan orang Yahudi terhadap Nabi Sulaiman a.s.

Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan[1] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[2] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[3]. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui. Sesungguhnya kalau mereka beriman dan bertakwa, (niscaya mereka akan mendapat pahala), dan sesungguhnya pahala dari sisi Allah adalah lebih baik, kalau mereka mengetahui. [QS 2 Al Baqarah102-103]

[1]. Syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa Nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir).

[2]. Para mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. Ada yang berpendapat, mereka betul-betul Malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti Malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti Malaikat.

[3]. Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum Yahudi berkata: "Lihatlah Muhammad yang mencampur-baurkan antara haq dengan bathil, yaitu menerangkan Sulaiman (Nabi) digolongkan pada kelompok nabi-nabi, padahal ia seorang ahli sihir yang mengendarai angin." Maka Allah menurunkan ayat tersebut di atas (S. 2: 102) yang menegaskan bahwa kaum Yahudi lebih mempercayai syaitan daripada iman kepada Allah SWT. 
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Syahr bin Hausyab.)

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa kaum Yahudi bertanya kepada Nabi SAW beberapa kali tentang beberapa hal dalam Taurat. Semua pertanyaan mengenai isi Taurat, dijawab oleh Allah dengan menurunkan ayat. Ketika itu mereka menganggap bahwa ayat tersebut dirasakan sebagai bantahan terhadap mereka. Mereka berkata dengan sesamanya: "Orang ini lebih mengetahui daripada kita tentang apa yang diturunkan kepada kita." Di antara masalah yang ditanyakan kepada Nabi SAW ialah tentang sihir. Dan mereka berbantah-bantahanlah dengan Rasulullah tentang hal itu. Maka Allah menurunkan ayat ini (S. 2: 102) berkenaan dengan peristiwa tersebut.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari Abil-'Aliah.)

Kisah Nabi Nuh dengan Kaumnya

Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan): "Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih", Nuh berkata: "Hai kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan yang menjelaskan kepada kamu, (yaitu) sembahlah olehmu Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku, niscaya Allah akan mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu[1] sampai kepada waktu yang ditentukan. Sesungguhnya ketetapan Allah apabila telah datang tidak dapat ditangguhkan, kalau kamu mengetahui."  [QS 7 Nuh 1-4]

[1]. Maksudnya: memanjangkan umurmu.

Kekejian Berzina

Diharamkan atas kamu (mengawini) ibu-ibumu; anak-anakmu yang perempuan[1]; saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara bapakmu yang perempuan; saudara-saudara ibumu yang perempuan; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki; anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan; ibu-ibumu yang menyusui kamu; saudara perempuan sepersusuan; ibu-ibu isterimu (mertua); anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu dari isteri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan isterimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu mengawininya; (dan diharamkan bagimu) isteri-isteri anak kandungmu (menantu); dan menghimpunkan (dalam perkawinan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki[2] (Allah telah menetapkan hukum itu) sebagai ketetapan-Nya atas kamu. Dan dihalalkan bagi kamu selain yang demikian[3] (yaitu) mencari isteri-isteri dengan hartamu untuk dikawini bukan untuk berzina. Maka isteri-isteri yang telah kamu nikmati (campuri) di antara mereka, berikanlah kepada mereka maharnya (dengan sempurna), sebagai suatu kewajiban; dan tiadalah mengapa bagi kamu terhadap sesuatu yang kamu telah saling merelakannya, sesudah menentukan mahar itu[4]. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. [QS 4 An Nisaa': 23-24]

[1]. Maksud ibu di sini ialah ibu, nenek dan seterusnya ke atas. Dan yang dimaksud dengan anak perempuan ialah anak perempuan, cucu perempuan dan seterusnya ke bawah, demikian juga yang lain-lainnya. Sedang yang dimaksud dengan anak-anak isterimu yang dalam pemeliharaanmu, menurut jumhur ulama termasuk juga anak tiri yang tidak dalam pemeliharaannya. 

[2]. Maksudnya: budak-budak yang dimiliki yang suaminya tidak ikut tertawan bersama-samanya.

[3]. Ialah: selain dari macam-macam wanita yang tersebut dalam surat An Nisaa' ayat 23 dan 24.

[4]. Ialah: menambah, mengurangi atau tidak membayar sama sekali maskawin yang telah ditetapkan. 

KEUTAMAAN BASMALAH

Apabila kita hendak memulai sesuatu pekerjaan yang menuju kepada kebajikan, maka hendaklah selalu dimulai dengan membaca : “bismillahirrahmanirrohim” agar pekerjaan yang kita kerjakan itu mendapat berkah dan rahmat dari allah swt.
Inilah 9 khasiat bacaan basmalah..
1. Agar aman dari gangguan syetan.
 Caranya:
Bacalah “bismilahirrohmanirrohim” sebanyak 21 kali menjelang tidur. Setelah membaca janganlah berkata sepatah kata pun sampai terlelap tidur. Insyaallah akan aman dan selamat dari gangguan syetan pada malam itu, aman dari pencurian, aman dan tehindar dari mati mendadak, terhindar dari bencana. Hendaklah amalan ini dilakukan setiap menjelang malam sebelum tidur.
2. Untuk menghindarkan sesuatu yang dibenci.
 Caranya:
Tulislah “bismillahirrohmanirrohim” sebanyak 113 kali pada kertas atau apa saja yang dapat ditulisi pada waktu permulaan bulan muharram (bulan Asyura tanggal 1). Kemudian tulisan tersebut bawalah kemana saja pergi, insyaallah orang yang selalu membawa tulisan tersebut akan selalu selamat dan terhindar dari segala perkara dan urusan.
3. Untuk melariskan dagangan.
 Caranya:
Bacalah “bismillahirrohmanirrohim” sebnyak 786 kali setiap hari selama 7 hari berturut-turut. Ketika mulai membaca basmalah hendaklah disertai dengan niat agar daganganya menjadi laris. Insyaallah setelah habis masa 7 hari daganganya akan menjadi laris, walau dimulai sedikit demi sedikit.
4. Untuk memberi kewibawaan yang besar.
Caranya:
Tulislah “bismillahirrohmanirrohim” sebanyak 600 kali dengan tulisan arab pada kertas atau kain, kemudian bawalah tulisan tersebut kemana saja pergi, insyaallah orang yang membawanya akan mendapat kewibawaan besar, dan tak seorang pun bisa mencelakainya.
5. Untuk menundukkan orang dlolim.
Caranya:
Bacalah “bismillahirrohmanirrohim” sebanyak 50 kali dihadapan orang dlolim yang sedang dihadapi , dan percayalah kepada kemampuan diri sendiri. Insyaallah orang dlolim itu akan merasa rendah diri dihadapan kita, dan seandainya orang dlolim tersebut bermaksud jahat, maka dengan bacaan tadi akan hilangnya maksud jahatnya.
6. Untuk membangkitakan rasa mahabbah (kecintaan).
Caranya:
Ambilah air kemudian bacakan pada air tersebut dengan “bismillahirrohmanirrohim” sebanyak 786 kali. Kemudian minumkanlah air tersebut kepada orang yang dimaksud, insyaallah rasa kebencian yang ada padanya akan hilang dan berganti rasa kecintaan yang mendalam. Namun ini janganlah digunakan untuk kemaksiatan, gunakan demi kebaikan.
7. Untuk penyembuhan segala penyakit
Caranya:
Bacakanlah “bismillahirrohmanirrohim” pada penyakit tersebut sebanyak 100 kali selama 3 hari berturut-turut, insyaallah penyakit itu akan sirna dan sembuh. Namun jangan lupa hendaklah berikhtiyar berobat kedokter, dan apabila belum berhasil lakukanlah ikhtiyar seperti diatas.
8. Untuk mencerdaskan akal.
Caranya:
Bacakanlah “Bismillahirrohmanirrohim” sebanyak 786 kali pada air, kemudian air tersebut minumkanlah kepada yang otaknya bebal selama 7 hari berturut-turut. Waktu meminumkan ialah disaat matahari sedang terbit. Insyaallah dengan cara ini akan dapat membantu mencerdaskan otaknya. Tentu saja perubahanya tidak sekaligus, dan usahakanlah secara berkali-kali dan disertai dengan bimbingan lahir.
9. Untuk menyuburkan tanah/sawah.
Caranya:
Tulislah “bismillahirrohmanirrohim” sebanyak 101 kali pada kertas atau apa saja, kemudian masukkanlah kedalam botol atau lainya agar tulisan tersebut tidak rusak. Kemudian tanamlah tulisan tersebut kedalam tanah yang sekiranya terjaga dari injakan kaki disekitar sawah atau kebun tersebut, Insyaallah tanaman dalam sawah atau kebun tersebut akan menjadi subur, terhindar dari hama dan hasilnya akan membawa berkah yang besar.
Itulah 9 khasiat bacaan basmalah.

Asal usul Jin

JIN secara bahasa artinya yang tersembunyi, terhalang,tertutup.
Disebut jin, karena makhluk ini terhalang (tidak dapat dilihat) dengan kasat mata manusia. ‪

Kata SYAITHAN, dalam bahasa Arab berasal dari kata syathona yg berarti ba'uda (jauh= yg selalu menjauhkan manusia dari kebenaran) lalu kata syaithan ini digunakan utk setiap mahluk berakal yg durhaka/membangkang (kullu 'aat wa mutamarrid). Pada awalnya istilah setan (syaitan) ini diberikan pd salah satu golongan jin (Iblis) yg beribadah pd ALLAH dan tinggal dg malaikat diSyurga. 

Merujuk pada kisah Adam dan Iblis dari ayat 12-20 QS alAraf, gelar setan diberikan ALLAH utk pertama kalinya pd Iblis tatkala dia menyatakan alasan penolakan untuk sujud pd Adam.QS Thaha 20:117 , ALLAH beri peringatan pd Adam bahwa mahluk yg terkutuk itu akan menjadi musuh Adam dan Istrinya. QS.Yasin;60 , ALLAH tegaskan kembali gelar setan diberikan pada musuh Adam tsb dijadikan peringatan bagi anak cucu Adam. 

Adapun IBLIS terambil dari kata 
al-balas yg berarti makhluk yg tidak mempunyai kebaikan sedikitpun (man la khaira 'indah), atau dari kata ablasa yg berarti putus asa dan bingung (yaisa wa tahayyara). Disebut iblis (putus asa) krn mereka merasa putus asa dgn rahmat ALLAH, juga disebut iblis krn mereka tdk pernah berbuat kebaikan sedikitpun. Dahulunya iblis ini bernama  Naail, akan tetapi sejak ia membangkang dan menolak perintah ALLAH sujud pd Adam,ia dirubah namanya menjadi syaithan. 

Perintah Mencontah Nabi Muhammad

“Barangsiapa mengerjakan suatu amalan yang tidak sesuai dengan perintah kami maka amalan itu tertolak” (Shahih dikeluarkan oleh Muslim di dalam Al-Aqdhiyah/1718/18/ Abdul Baqi, Al-Bukhari secara ta’liq (13/hal 329/fath) setakan As-Salfiyyah)

Keutamaan Perkataan Baik

Dan mereka diberi petunjuk kepada ucapan-ucapan yang baik dan ditunjuki (pula) kepada jalan (Allah) yang terpuji. [QS 22 Al Hajj 24]

Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik[1] dan amal yang saleh dinaikkan-Nya[2]. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur. [QS 35 Faathir 10]

[1]. Sebagian ahli tafsir mengatakan bahwa perkataan yang baik itu ialah Kalimat Tauhid yaitu Laa ilaa ha illallaah; dan ada pula yang mengatakan zikir kepada Allah dan ada pula yang mengatakan semua perkataan yang baik yang diucapkan karena Allah.

[2]. Maksudnya ialah bahwa perkataan baik dan amal yang baik itu dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya pahala.

Anak Yang Sholeh

Dari Abu Usaid Malik bin Rabi'ah As-Sa'idi r.a., ia berkata: Ketika kami sedang duduk bersama Rasulullah SAW., tiba-tiba datang seorang laki-laki dari suku Bani Salamah lalu berkata, "Wahai Rasulullah, apakah masih ada sesuatu yang dapat aku lakukan untuk berbakti kepada kedua orang tuaku setelah keduanya wafat?" Beliau bersabda, "Ya, yaitu mendo'akan keduanya, memintakan ampun untuk keduanya, menunaikan janji keduanya setelah mereka tiada, menyambung persaudaraan yang tidak disambung kecuali karena keduanya, dan memuliakan kawan keduanya." (H.R.Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban di dalam Shahihnya)

Istighfar Anak

Dari Abu Hurairah ra berkata; "Rasulullah SAW bersabda; "Sesungguhnya ALLAH SWT mengangkat derajat hambaNYA yang sholeh didalam Syurga.Maka hambaNYA itu bertanya ; "Ya ALLAH,wahai Rabb'ku dari manakah aku mendapatkan semua (kemuliaan) ini?" ALLAH SWT menjawab ; "dengan sebab Istighfar anak2mu untukmu." HR Ahmad.

Bahaya Menggunjing

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain". Pesan al Qur`an ini, merupakan jawaban atas fenomena yang kita lihat saat ini. Yakni, agar kita terhindar dari perbuatan ghibah (menggunjing), mencari-cari kesalahan orang lain. Karena menggunjing ini dapat menyebabkan terlanggarnya kehormatan, keselamatan hati dan ketenangan di masyarakat. Perbuatan menggunjing, merupakan salah satu dosa besar yang membinasakan, merusak agama para pelakunya, baik sebagai pelaku ataupun orang yang rela ketika mendengarkannya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman di dalam al Qur`an : "Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yaang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang". Menggunjing orang lain, tidak lepas dari salah satu dari tiga istilah, yang semuanya disebutkan al Qur`an. Yaitu : ghibah, ifku dan buhtan.

Wasiat

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma'ruf[1], (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa. Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Akan tetapi) barangsiapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan[2] antara mereka, maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS 2 Al Baqarah: 180-182]

[1]. Ma'ruf ialah adil dan baik. Wasiat itu tidak melebihi sepertiga dari seluruh harta orang yang akan meninggal itu. Ayat ini dinasakhkan dengan ayat mewaris. 

[2]. Mendamaikan ialah menyuruh orang yang berwasiat berlaku adil dalam mewasiatkan sesuai dengan batas-batas yang ditentukan syara'. 

Sadaqah

Rasulullah SAW bersabda : "Setiap ruas manusia ada kewajiban sadaqah atasnya setiap hari selama matahari masih terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sadaqah, membantu seseorang naik kendaraannya, dimana dia mem bawakannya atau mengangkatkan barang-barangnya juga sadaqah. Ungkapan nan indah juga sadaqah dan setiap langkah yang dia melangkah dengannya menuju shalat adalah sadaqah. Menunjukkan jalan pada seseorang adalah sadaqah, dan membuang duri dari jalan juga sadaqah." (HR. Bukhari Muslim dan Ahmad)

Ayat Al-Kursi

Barang siapa membacanya satu kali ayat Al-Kursi setelah tiap-tiap shalat fardhu, niscaya akan dipelihara dari tipu daya dan gangguan syaitan. Dengan membacanya, seorang miskin akan menjadi kaya, dan jika dibaca ketika hendak tidur, niscaya akan terselamatkan dari kecurian, kebakaran, dan tenggelam.

Barangsiapa selalu membaca ayat Al-Kursi, niscaya Alllah SWT akan mengaruniakan kebaikan yang tidak terhitung banyaknya kepada para ahli rumahnya. Barangsiapa berwudhu, kemudian membacanya satu kali, niscaya Allah SWT akan meninggikan derajatnya setinggi 40 derajat, dan Allah SWT akan mendatangkan para malaikat mencatat bilangan hurufnya, seraya berdoa untuk si pembaca sampai ke hari Kiamat. Disebutkan di dalam hadist lainnya bahwa barangsiapa membacanya ketika hendak tidur, niscaya Allah SWT akan membuka pintu rahmat baginya hingga Shubuh, dan mengaruniakan mhkota nur kepadanya menurut bilangan rambut di badannya.

Jika orang yang membacanya meninggal dunia pada malam itu, ia dianggap mati syahid. Hadist lainnya mengatakan, "Barangsiapa membacanya setelah setiap shalat fardhu, niscaya akan terpelihara dari kekerasan malakul-maut, dan Allah SWT sendiri yang akan mencabut rohnya, dan dia akan dibangkitkan bersama-sama para mujahid (pejuang) yang berjihad beserta para Anbiya hingga ia gugur mati syahid."

Imam Ja'far Shadiq ra mengatakan "Barangsiapa membacanya satu kali niscaya Allah SWT menghindarkan 1000 kesukaran dunia, yang terkecil sekali ialah kemiskinan dan kepapaan, dan 1000 kesukaran ukhrawi yang terkecil sekali ialah azab neraka."

Rezeki

Jika ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki, maka meninggalkan ketakwaan berarti menimbulkan kefakiran.

Rasulullah SAW bersabda;"Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yg diperbuatnya"[HR. Ahmad]

Perintah taat kepada Allah dan Rasul serta sifat-sifat orang-orang yang bertakwa

Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [QS Ali 'Imran 132-134]

AMALAN BEBAS DARI HUTANG

Di dalam hadis ada doa untuk membebaskan diri dari hutang. Doa ini biasa dibaca pada pagi dan petang sebanyak tiga kali. Berikut kisahnya: Ketika Rasulullah SAW masuk masjid beliau dihampiri Abu Umamah. Sahabat ini mengeluh kepada Nabi SAW: "Kesusahan dan hutang-hutang membelit diriku, wahai Rasulullah."
Rasulullah bersabda: "Maukah aku ajarkan sebuah doa kepadamu yang apabila engkau mengucapkannya, ALLAH menyingkirkan kesusahanmu dan membayar hutang-2mu."
Kalimat-kalimat doanya sebagai berikut: "Allahumma inni a'udzu bika min al-hamm waalhazan waa'udzu bika minalajzli waal-kasal waa'udzu bika minal-jubni waal-bukhl wa a'udzu bika minghalabatal-dayni wa qahral-rijal." Ya ALLAH saya berlindung kepada Engkau dari kesusahan dan kesedihan, saya berlindung kepada Engkau dari kelemahan dan kemalasan, saya berlindung kepada Engkau dan kepengecutan dan kekikiran, dan saya berlindung kepada Engkau dari himpitan hutang dan paksaan orang."

Kesucian lahir dan batin dalam shalat

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub[1], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

[1]. Menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat ini termuat juga larangan untuk bersembahyang bagi orang junub yang belum mandi.

Disetiap Kesulitan terdapat Kemudahan

Isilah hari-hari kita dengan Taubat, Beramal Kebajikan dan terus memperbaiki diri,niscaya do'a-doa kita akan Mustajab (mudah terkabul) dan segala Kesulitan akan sirna,lalu datanglah berbagai Kemudahan. Firman ALLAH SWT;"
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah Kesulitan itu ada Kemudahan"
(QS.Al-Insyirah: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Sesungguhnya sesudah Kesulitan itu ada Kemudahan" (QS.Al-Insyirah: 6). Dari sini, para Ulama seringkali mengatakan, "Satu Kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua Kemudahan."

Tanda-tanda Allah berpaling

Hasan rah mengatakan, "Salah satu tanda bahwa ALLAH mulai berpaling dari seorang hamba adalah tatkala dijadikan dia tersibukkan dalam hal-hal yang tidak penting bagi dirinya."
(Risalah al-Mughniyah)

Azab Orang Yang Menghalangi Orang Lain Beribadah

Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah[1], sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). [QS 96 Al 'Alaq 17-19]

[1]. Malaikat Zabaniyah ialah malaikat yang menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka. 

Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Nabi saw. sedang shalat, datanglah Abu Jahal berkata: "Bukankah aku telah melarang engkau berbuat begini (shalat)?" Ia pun dibentak oleh Nabi saw. Abu Jahal berkata: "Bukankah engkau tahu bahwa di sini tidak ada yang lebih banyak pengikutnya daripadaku?" Maka Allah menurunkan ayat ini (S.96:17-19) sebagai ancaman kepada orang-orang yang menghalang-halangi melakukan ibadat dan karena merasa banyak pengikutnya. (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas. Menurut at-Tirmidzi, hadits ini hasan shahih.) 

Manusia Menjadi Jahat Karena Merasa Cukup

Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu). [QS 96 Al 'Alaq: 6-8]

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abu Jahal pernah berkata: "Apakah Muhammad meletakkan mukanya ke tanah (sujud) di hadapan kamu?" Ketika itu orang membenarkannya. Selanjutnya Abu Jahal berkata: "Demi Lata dan 'Uzza, sekiranya aku melihatnya demikian, akan aku injak batang lehernya dan aku benamkan mukanya ke dalam tanah." Ayat ini (S.96 Al 'Alaq: 6-19) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut. (Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Abi Hurairah.)

Sujud Tilawah

Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka bersujud[1]. [QS 7 Al A'raaf 206]

[1]. Ini salah satu ayat sajdah yang disunatkan kita bersujud setelah membacanya atau mendengarnya, baik di dalam sembahyang maupun di luar sembahyang. Sujud ini dinamakan sujud tilawah

Doa yang tulus

بِسْــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
يَا مَنْ يَقْبَلُ الْيَسِيْرَ وَيَعْفُو عَنِ الْكَثِيْرِ، اِقْبَلْ مِنِّى الْيَسِيْرَ وَاعْفُ عَنِّي الْكَثِيْرَ، اِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

"Wahai Yang Menerima amal yang sedikit dan Mengampuni dosa yang banyak, terimalah amalku yang sedikit, dan ampuni dosaku yang banyak, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Maha Penyayang."

Menganjurkan Kebaikan dan Mencegah Kemungkaran

"Dari Hudzaifah Ra berkata, 'Rasulullah Saw bersabda, 'Demi Allah yang jiwaku ada dalam genggaman-Nya, kamu harus menganjurkan kebaikan dan mencegah dari kejahatan, atau jika tidak Allah akan menurunkan siksa kepadamu kemudian doamu tidak dikabulkan." (HR at-Tirmidzi)

Pokok dari dosa

┏┉⌣̊┈̥̯♈̷̴✽̶┄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┉┓
┆POKOK DARI DOSA-DOSA
┆SELURUHNYA ADA 3 (TIGA)
┆. "astaghfirullahal'adziim"
└┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈⌣̊┈̥-̶̯͡♈̷̴✽̶⌣̊✽̶

1. Kesombongan, dan dialah yang telah mengantarkan Iblis pada keadaannya.

2. Ketamakan, dialah yang telah mengeluarkan Adam dari Syurga.

3. Kedengkian, dan dialah yang telah menjadikan salah seorang putra Adam membunuh saudaranya.

Nabi Muhammad

Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul[1]. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. [QS 3 Ali 'Imran 144]

[1]. Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. ialah seorang manusia yang diangkat Allah menjadi rasul. Rasul-rasul sebelumnya telah wafat. Ada yang wafat karena terbunuh ada pula yang karena sakit biasa. Karena itu Nabi Muhammad s.a.w. juga akan wafat seperti halnya rasul-rasul yang terdahulu itu. Di waktu berkecamuknya perang Uhud tersiarlah berita bahwa Nabi Muhammad s.a.w. mati terbunuh. Berita ini mengacaukan kaum muslimin, sehingga ada yang bermaksud meminta perlindungan kepada Abu Sufyan (pemimpin kaum Quraisy). Sementara itu orang-orang munafik mengatakan bahwa kalau Nabi Muhammad itu seorang Nabi tentulah dia tidak akan mati terbunuh. Maka Allah menurunkan ayat ini untuk menenteramkan hati kaum muslimin dan membantah kata-kata orang-orang munafik itu. (Sahih Bukhari bab Jihad). Abu Bakar r.a. mengemukakan ayat ini di mana terjadi pula kegelisahan di kalangan para sahabat di hari wafatnya Nabi Muhammad s.a.w. untuk menenteramkan Umar Ibnul Khaththab r.a. dan sahabat-sahabat yang tidak percaya tentang kewafatan Nabi itu. (Sahih Bukhari bab Ketakwaan Sahabat).

Meniru kelakuan

Rasulullah SAW bersabda : "Janganlah kamu menjadi orang yang 'ikut-ikutan' dengan mengatakan 'Kalau orang lain berbuat kebaikan, kami pun akan berbuat baik dan kalau mereka berbuat zalim kami pun akan berbuat zalim'. Tetapi teguhkanlah dirimu dengan berprinsip, 'Kalau orang lain berbuat kebaikan kami berbuat kebaikan pula dan kalau orang lain berbuat kejahatan kami tidak akan melakukannya'
(HR. Tirmidzi)

Pewarisan Karena Hubungan Perkawinan

Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar hutangnya. Para isteri memperoleh seperempat harta yang kamu tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para isteri memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi mudharat (kepada ahli waris)[1]. (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. [QS 4 An Nisaa' 12]

[1]. Memberi mudharat kepada waris itu ialah tindakan-tindakan seperti:
a. Mewasiatkan lebih dari sepertiga harta pusaka.
b. Berwasiat dengan maksud mengurangi harta warisan. Sekalipun kurang dari sepertiga bila ada niat mengurangi hak waris, juga tidak diperbolehkan.

Anjuran Berkawin

Wahai segenap pemuda, barangsiapa yang mampu memikul beban keluarga hendaklah kawin. Sesungguhnya perkahwinan itu lebih dapat meredam gejolak mata dan nafsu seksual, tapi barangsiapa yang belum mampu hendaklah dia berpuasa kerana (puasa itu) benteng (penjagaan) baginya. (HR. Bukhari) 

Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil[1], maka (kawinilah) seorang saja[2], atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. [QS 4 An Nisaa' 3]

[1]. Berlaku adil ialah perlakuan yang adil dalam meladeni isteri seperti pakaian, tempat, giliran dan lain-lain yang bersifat lahiriyah.
[2]. Islam memperbolehkan poligami dengan syarat-syarat tertentu. Sebelum turun ayat ini poligami sudah ada, dan pernah pula dijalankan oleh para Nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. Ayat ini membatasi poligami sampai empat orang saja.


Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian[3] diantara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.[QS 24 An Nuur 32]

[3]. Maksudnya: hendaklah laki-laki yang belum kawin atau wanita- wanita yang tidak bersuami, dibantu agar mereka dapat kawin. 


Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.  [QS 30 Ar Ruum 21]