Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda)
maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu-bapak dan
karib kerabatnya secara ma'ruf[1], (ini adalah) kewajiban
atas orang-orang yang bertakwa. Maka barangsiapa yang mengubah wasiat itu, setelah ia mendengarnya, maka
sesungguhnya dosanya adalah bagi orang-orang yang mengubahnya. Sesungguhnya
Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Akan tetapi) barangsiapa khawatir terhadap orang yang berwasiat itu, berlaku
berat sebelah atau berbuat dosa, lalu ia mendamaikan[2]
antara mereka, maka tidaklah ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang. [QS 2 Al Baqarah: 180-182]
[1]. Ma'ruf ialah adil dan baik. Wasiat itu tidak melebihi sepertiga
dari seluruh harta orang yang akan meninggal itu. Ayat ini dinasakhkan dengan
ayat mewaris.
[2]. Mendamaikan ialah menyuruh orang yang
berwasiat berlaku adil dalam mewasiatkan sesuai dengan batas-batas yang
ditentukan syara'.