Rasulullah SAW bersabda : "Setiap ruas manusia ada kewajiban sadaqah atasnya setiap hari selama matahari masih terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sadaqah, membantu seseorang naik kendaraannya, dimana dia mem bawakannya atau mengangkatkan barang-barangnya juga sadaqah. Ungkapan nan indah juga sadaqah dan setiap langkah yang dia melangkah dengannya menuju shalat adalah sadaqah. Menunjukkan jalan pada seseorang adalah sadaqah, dan membuang duri dari jalan juga sadaqah." (HR. Bukhari Muslim dan Ahmad)
Ayat Al-Kursi
Barang siapa membacanya satu kali ayat Al-Kursi setelah tiap-tiap shalat fardhu, niscaya akan dipelihara dari tipu daya dan gangguan syaitan. Dengan membacanya, seorang miskin akan menjadi kaya, dan jika dibaca ketika hendak tidur, niscaya akan terselamatkan dari kecurian, kebakaran, dan tenggelam.
Barangsiapa selalu membaca ayat Al-Kursi, niscaya Alllah SWT akan mengaruniakan kebaikan yang tidak terhitung banyaknya kepada para ahli rumahnya. Barangsiapa berwudhu, kemudian membacanya satu kali, niscaya Allah SWT akan meninggikan derajatnya setinggi 40 derajat, dan Allah SWT akan mendatangkan para malaikat mencatat bilangan hurufnya, seraya berdoa untuk si pembaca sampai ke hari Kiamat. Disebutkan di dalam hadist lainnya bahwa barangsiapa membacanya ketika hendak tidur, niscaya Allah SWT akan membuka pintu rahmat baginya hingga Shubuh, dan mengaruniakan mhkota nur kepadanya menurut bilangan rambut di badannya.
Jika orang yang membacanya meninggal dunia pada malam itu, ia dianggap mati syahid. Hadist lainnya mengatakan, "Barangsiapa membacanya setelah setiap shalat fardhu, niscaya akan terpelihara dari kekerasan malakul-maut, dan Allah SWT sendiri yang akan mencabut rohnya, dan dia akan dibangkitkan bersama-sama para mujahid (pejuang) yang berjihad beserta para Anbiya hingga ia gugur mati syahid."
Imam Ja'far Shadiq ra mengatakan "Barangsiapa membacanya satu kali niscaya Allah SWT menghindarkan 1000 kesukaran dunia, yang terkecil sekali ialah kemiskinan dan kepapaan, dan 1000 kesukaran ukhrawi yang terkecil sekali ialah azab neraka."
Rezeki
Jika ketakwaan adalah penyebab datangnya rezeki, maka meninggalkan ketakwaan berarti menimbulkan kefakiran.
Rasulullah SAW bersabda;"Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yg diperbuatnya"[HR. Ahmad]
Perintah taat kepada Allah dan Rasul serta sifat-sifat orang-orang yang bertakwa
Dan taatilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya
seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [QS Ali 'Imran 132-134]
AMALAN BEBAS DARI HUTANG
Di dalam hadis ada doa untuk membebaskan diri dari hutang. Doa ini biasa dibaca pada pagi dan petang sebanyak tiga kali. Berikut kisahnya: Ketika Rasulullah SAW masuk masjid beliau dihampiri Abu Umamah. Sahabat ini mengeluh kepada Nabi SAW: "Kesusahan dan hutang-hutang membelit diriku, wahai Rasulullah."
Rasulullah bersabda: "Maukah aku ajarkan sebuah doa kepadamu yang apabila engkau mengucapkannya, ALLAH menyingkirkan kesusahanmu dan membayar hutang-2mu."
Kalimat-kalimat doanya sebagai berikut: "Allahumma inni a'udzu bika min al-hamm waalhazan waa'udzu bika minalajzli waal-kasal waa'udzu bika minal-jubni waal-bukhl wa a'udzu bika minghalabatal-dayni wa qahral-rijal." Ya ALLAH saya berlindung kepada Engkau dari kesusahan dan kesedihan, saya berlindung kepada Engkau dari kelemahan dan kemalasan, saya berlindung kepada Engkau dan kepengecutan dan kekikiran, dan saya berlindung kepada Engkau dari himpitan hutang dan paksaan orang."
Rasulullah bersabda: "Maukah aku ajarkan sebuah doa kepadamu yang apabila engkau mengucapkannya, ALLAH menyingkirkan kesusahanmu dan membayar hutang-2mu."
Kalimat-kalimat doanya sebagai berikut: "Allahumma inni a'udzu bika min al-hamm waalhazan waa'udzu bika minalajzli waal-kasal waa'udzu bika minal-jubni waal-bukhl wa a'udzu bika minghalabatal-dayni wa qahral-rijal." Ya ALLAH saya berlindung kepada Engkau dari kesusahan dan kesedihan, saya berlindung kepada Engkau dari kelemahan dan kemalasan, saya berlindung kepada Engkau dan kepengecutan dan kekikiran, dan saya berlindung kepada Engkau dari himpitan hutang dan paksaan orang."
Kesucian lahir dan batin dalam shalat
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan
mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri
mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub[1], terkecuali
sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam
musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik
(suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha
Pengampun.
[1]. Menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat ini
termuat juga larangan untuk bersembahyang bagi orang junub yang belum mandi.
Disetiap Kesulitan terdapat Kemudahan
Isilah hari-hari kita dengan Taubat, Beramal Kebajikan dan terus memperbaiki diri,niscaya do'a-doa kita akan Mustajab (mudah terkabul) dan segala Kesulitan akan sirna,lalu datanglah berbagai Kemudahan. Firman ALLAH SWT;"
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Karena sesungguhnya sesudah Kesulitan itu ada Kemudahan"
(QS.Al-Insyirah: 5)
Ayat ini pun diulang setelah itu,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
"Sesungguhnya sesudah Kesulitan itu ada Kemudahan" (QS.Al-Insyirah: 6). Dari sini, para Ulama seringkali mengatakan, "Satu Kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua Kemudahan."
Tanda-tanda Allah berpaling
Hasan rah mengatakan, "Salah satu tanda bahwa ALLAH mulai berpaling dari seorang hamba adalah tatkala dijadikan dia tersibukkan dalam hal-hal yang tidak penting bagi dirinya."
(Risalah al-Mughniyah)
Azab Orang Yang Menghalangi Orang Lain Beribadah
Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah[1], sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah
(dirimu kepada Tuhan). [QS 96 Al 'Alaq 17-19]
[1]. Malaikat Zabaniyah ialah malaikat yang
menyiksa orang-orang yang berdosa di dalam neraka.
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Nabi saw. sedang shalat, datanglah Abu Jahal berkata: "Bukankah aku telah melarang engkau berbuat begini (shalat)?" Ia pun dibentak oleh Nabi saw. Abu Jahal berkata: "Bukankah engkau tahu bahwa di sini tidak ada yang lebih banyak pengikutnya daripadaku?" Maka Allah menurunkan ayat ini (S.96:17-19) sebagai ancaman kepada orang-orang yang menghalang-halangi melakukan ibadat dan karena merasa banyak pengikutnya. (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan yang lainnya yang bersumber dari Ibnu Abbas. Menurut at-Tirmidzi, hadits ini hasan shahih.)
Manusia Menjadi Jahat Karena Merasa Cukup
Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup. Sesungguhnya hanya kepada Tuhanmulah kembali(mu). [QS 96 Al 'Alaq: 6-8]
Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Abu Jahal pernah berkata: "Apakah Muhammad meletakkan mukanya ke tanah (sujud) di hadapan kamu?" Ketika itu orang membenarkannya. Selanjutnya Abu Jahal berkata: "Demi Lata dan 'Uzza, sekiranya aku melihatnya demikian, akan aku injak batang lehernya dan aku benamkan mukanya ke dalam tanah." Ayat ini (S.96 Al 'Alaq: 6-19) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut. (Diriwayatkan oleh Ibnu Mundzir yang bersumber dari Abi Hurairah.)
Sujud Tilawah
Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan
menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nya-lah mereka
bersujud[1]. [QS 7 Al A'raaf 206]
[1]. Ini salah satu ayat sajdah yang disunatkan kita
bersujud setelah membacanya atau mendengarnya, baik di dalam sembahyang maupun
di luar sembahyang. Sujud ini dinamakan sujud tilawah.
Subscribe to:
Posts (Atom)