Ibrahim bin Aazar (Tarikh) bin Nahur bin Sarugh bin Ra'u bin Faligh bin Abir bin Shaleh bin Arfakhsad bin Sam bin Nuh. Ia dilahirkan di sebuah tempat bernama Faddam, A'ram, yang terletak di dalam kawasan kerajaan Babilonia. Kemudian ia memiliki dua orang putra yang dikemudian hari menjadi seorang nabi pula, yaitu Ismail dan Ishaq, sedangkan Yaqub adalah cucu dari Ibrahim.
Menurut Al-Hafidz ibnu Asakir ibunya bernama Amilah dalam kitab at-Tarikh dari Ishaq bin Basyar al-Kahiliy, penulis kitab al-Mubtadi'. Sedangkan al-Kalbiy berkata, ibunya bernama Buna binti Karbina bin Kartsi yang berasal dari Bani Arfakhsyad bin Sam bin Nuh.
Ibnu Asakir meriwayatkan lebih dari satu jalur dari Ikrimah, bahwasanya ia berkata: "Ibrahim dijuluki dengan gelar Abu adh-Dhaifan."
Ketika ayah Ibrahim, Tarikh berusia enam puluh lima tahun, maka lahirlah Ibrahim, Nahur dan Haran. Haran memiliki anak Luth yang telah meninggal ketika ayahnya masih hidup.
Menurut Al-Hafidz ibnu Asakir ibunya bernama Amilah dalam kitab at-Tarikh dari Ishaq bin Basyar al-Kahiliy, penulis kitab al-Mubtadi'. Sedangkan al-Kalbiy berkata, ibunya bernama Buna binti Karbina bin Kartsi yang berasal dari Bani Arfakhsyad bin Sam bin Nuh.
Ibnu Asakir meriwayatkan lebih dari satu jalur dari Ikrimah, bahwasanya ia berkata: "Ibrahim dijuluki dengan gelar Abu adh-Dhaifan."
Ketika ayah Ibrahim, Tarikh berusia enam puluh lima tahun, maka lahirlah Ibrahim, Nahur dan Haran. Haran memiliki anak Luth yang telah meninggal ketika ayahnya masih hidup.