Alkisah, ada seorang abid dari bani Israil. Dia banyak menghabiskan waktunya dengan beribadah kepada Tuhan di mihrabnya. Suatu hari dia melakukan safar, dan di tengah perjalanannya dia beristirahat sejenak. Ketika waktu shalat tiba, diapun beranjak untuk melaksanakan shalat. Sewaktu hendak memulai shalat, sang abid ini melihat dua orang anak laki-laki remaja sedang mempermainkan seekor ayam. Mereka mencabuti bulu ayam itu satu-per-satu. Jika saja ayam itu dapat berbicara, pastilah lolongannya adalah teriakan minta tolong, tapi yang terdengar adalah suara kokokan yang tidak jelas maknanya.
Dapatkan Peneguhan dalam 3 Keadaan
Setiap yang bernyawa pasti akan mati dan kembali pada Ilahi Rabbi. Namun, tak semuanya dapat selamat melewati fase-fase setelah kematian itu. Melainkan hanya orang-orang yang beriman saja yang bisa mendapatkan peneguhan. Dan ternyata bukan hanya dalam satu keadaannya saja, melainkan dalam tiga keadaan di alam nanti yang akan memperteguhkannya.
Perumpamaan-perumpamaan dalam Al Quran dan hikmah-hikmahnya
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[*]. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[**], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik, (Al Baqarah 2:26)
Mintalah Terus Pada-Nya Jangan Ragu
ALLAH suka dengan hamba-Nya yang banyak meminta. Supaya tetap terhubung dengan Allah, maka jadilah orang-orang yang senantiasa butuh sama Allah. Salah satu caranya adalah dengan banyak meminta kepada Allah. Dikabulkan yang satu, minta lagi yang lain. Terus begitu. Enggak apa-apa.
Subscribe to:
Posts (Atom)