Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Kisah Seorang Murid Yang Tidak Bisa Melaksanakan Perintah Sang Guru/Mursyid

Suatu hari sang mursyid ingin memberi perintah ketiga muridnya yang belajar dengan dia. Sang mursyid memanggil ketiga muridnya, dan sang mursyid memberi ketiga muridnya ayam jantan yang sudah cukup umur nya untuk di sembelih. Sang mursyid meminta ketiga muridnya untuk menyembelih ayam itu ditempat dimana tidak satu orangpun melihatnya. Setelah menyembelih ayam, sang mursyid meminta supaya tiga murid nya segera kembali. Setalah sang mursyid memberi perintah, ketiga muridnya pun berangkat untuk melaksanakan perintah sang mursyid.

Murid pertama pergi ke gunung yang jauh, dia sesekali melihat kesekelilingnya memastikan tidak ada orang yang ikut, dia pun bersembunyi di balik pohon yang besar dan rindang, dia pun melaksanakan tugasnya. Dan dia pun langsung kembali menuju sang mursyid.

Murid kedua pergi kearah hutan, dia pun menemukan gua yang tidak ada siapapun didalamnya. Dan dia pun melaksanakan tugasnya, lalu dia juga memanggang ayam tersebut. Lalu dia pun kembali ke sang mursyid.

Murid ketiga pergi kearah sungai yang besar, dia mencari tempat persembunyiannya, di gua, di balik pohon, di bawah tebing, tapi dia tidak melaksanakan tugas dari sang mursyid. Dan dia pun pulang.

Sewaktu sang mursyid menunggu muridnya, datanglah murid pertama dengan membawa ayam yang sudah terpotong, sang mursyid pun tersenyum melihat muridnya itu. Lalu datang murid keduanya dengan membawa ayam yang sudah dipanggang, murid keduanya tahu kalau sang mursyid suka memakan ayam panggang dan sang mursyid pun tersenyum senang melihat murid pertama dan kedua melaksanakan tugasnya. Sang mursyid pun menunggu murid ketiganya, tak kunjung tiba. Hampir petang lalu terlihat muridnya ketiga datang dan membawa ayam yang masih hidup. Dan sang mursyid pun terlihat kecewa, sang muridnya pun sambil nafas terhenga-henga. Sang mursyid pun bertanya ke murid ketiganya dengan mata yang tajam: "kenapa kamu tidak melaksanakan tugas yang saya berikan", sang murid ketiganya pun menjawab: "maaf mursyid saya tidak melaksanakan tugas yang mursyid berikan, saya sudah ke sungai dibelakang hutan ini, ke gua, ke hutang yang penuh dengan pohon yang besar dan rindang, saya tidak bisa menemukan tempat yang aman untuk melaksanakan tugas mursyid, saya merasa selalu diawasi walaupun saya sudah masuk kedalam gua yang gelap, maaf mursyid saya tidak bisa melaksanakan tugas yang mursyid berikan". Lalau pun sang mursyid menangis dan memeluk murid ketiganya dan sambil berkata: "kamu benar muridku, tidak tempat yang aman dan tersembunyi dari hadapan ALLAH, ALLAH Maha Tahu apa yang kita kerjakan"

Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (QS Qaaf 50:16)

Carilah Ridha Allah Dengan Memberi Makan Orang

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (QS Al Insaan 76:8-9)

Bahwa Rahmat ALLAH Mendahului Murka-NYA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya tatkala Allah menetapkan makhluk-Nya, Dia tulis di sisi-Nya di atas 'arsy bahwa rahmat-Ku mendahului murka-Ku" (HR. Bukhari 7422)

Para Kekasih Allah

Imam Ghazali menyebutkan: "Allah pernah memberi ilham kepada para siddiq: "Sesungguhnya ada hamba-hambaKu yang mencintaiKu dan selalu merindukan Aku dan Akupun demikian. Mereka suka mengingatiKu dan memandangKu dan Akupun demikian. Jika engkau menempuh jalan mereka, maka Aku mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling dari jalan mereka, maka Aku murka kepadamu. " Tanya seorang siddiq: "Ya Allah, apa tanda-tanda mereka?" Firman Allah: "Di siang hari mereka selalu menaungi diri mereka, seperti seorang pengembala yang menaungi kambingnya dengan penuh kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya matahari, seperti burung merindukan sarangnya. Jika malam hari telah tiba tempat tidur telah diisi oleh orang-orang yang tidur dan setiap kekasih telah bercinta dengan kekasihnya, maka mereka berdiri tegak dalam solatnya. Mereka merendahkan dahi-dahi mereka ketika bersujud, mereka bermunajat, menjerit, menangis, mengadu dan memohon kepadaKu. Mereka berdiri, duduk, ruku', sujud untukKu. Mereka rindu dengan kasih sayangKu. Mereka Aku beri tiga kurniaan: Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di dalam hati mereka, sehingga mereka dapat menyampaikan ajaranKu kepada manusia. Kedua, andaikata langit dan bumi dan seluruh isinya ditimbang dengan mereka, maka mereka lebih unggul dari keduanya. Ketiga, Aku hadapkan wajahKu kepada mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang akan Aku berikan kepada mereka?"

Rujukan
1. Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal 80
2. Ihya' Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I hal 358

Saudaraku Jangan Kita Menyerupai Orang Kafir

Sesungguhnya mereka (orang kafir) menyukai kehidupan dunia dan mereka tidak memperdulikan kesudahan mereka, pada hari yang berat (hari akhirat). (QS Al Insaan 76:27)

Para Kekasih Allah

Imam Ghazali menyebutkan: "Allah pernah memberi ilham kepada para siddiq: "Sesungguhnya ada hamba-hambaKu yang mencintaiKu dan selalu merindukan Aku dan Akupun demikian. Mereka suka mengingatiKu dan memandangKu dan Akupun demikian. Jika engkau menempuh jalan mereka, maka Aku mencintaimu. Sebaliknya, jika engkau berpaling dari jalan mereka, maka Aku murka kepadamu. " Tanya seorang siddiq: "Ya Allah, apa tanda-tanda mereka?" Firman Allah: "Di siang hari mereka selalu menaungi diri mereka, seperti seorang pengembala yang menaungi kambingnya dengan penuh kasih sayang, mereka merindukan terbenamnya matahari, seperti burung merindukan sarangnya. Jika malam hari telah tiba tempat tidur telah diisi oleh orang-orang yang tidur dan setiap kekasih telah bercinta dengan kekasihnya, maka mereka berdiri tegak dalam solatnya. Mereka merendahkan dahi-dahi mereka ketika bersujud, mereka bermunajat, menjerit, menangis, mengadu dan memohon kepadaKu. Mereka berdiri, duduk, ruku', sujud untukKu. Mereka rindu dengan kasih sayangKu. Mereka Aku beri tiga kurniaan: Pertama, mereka Aku beri cahayaKu di dalam hati mereka, sehingga mereka dapat menyampaikan ajaranKu kepada manusia. Kedua, andaikata langit dan bumi dan seluruh isinya ditimbang dengan mereka, maka mereka lebih unggul dari keduanya. Ketiga, Aku hadapkan wajahKu kepada mereka. Kiranya engkau akan tahu, apa yang akan Aku berikan kepada mereka?"

Rujukan
1. Nahjul Balaghah hal 595 dan Al Hilya jilid 1 hal 80
2. Ihya' Ulumuddin jilid IV hal 324 dan Jilid I hal 358

Carilah Ridha Allah Dengan Memberi Makan Orang

Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. (QS Al Insaan 76:8-9)

Bahwa Rahmat ALLAH Mendahului Murka-NYA

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya tatkala Allah menetapkan makhluk-Nya, Dia tulis di sisi-Nya di atas 'arsy bahwa rahmat-Ku mendahului murka-Ku" (HR. Bukhari 7422)

Jangan Mencela Orang Lain Saudaraku

Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. (QS Al Hujuraat 49:11)

Keterampilan Memanah

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Memanah dan berkudalah, dan kalian memanah lebih aku sukai dari pada berkuda." (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. Hadits ini Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Abu Bakr ash-Shiddiq

Nama lengkapnya adalah 'Abdullah bin 'Utsman bin Amir bin Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Quraisy. Bertemu nasabnya dengan nabi pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay dan ibu dari Abu Bakr adalah Ummu al-Khair Salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah Bani Taim.

Abu Bakr adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hamba Ka'bah'), yang kemudian diubah oleh Nabi menjadi Abdullah (artinya 'hamba Allah'). Nabi memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya 'yang berkata benar') setelah Abu Bakr membenarkan peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan Nabi kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakr ash-Shiddiq"

Rugilah Yang Tidak Mengisi Waktunya dengan Amal Sholeh

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS Al ´Ashr 103:1-3)

Bahaya Sifat Sombong

Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda: "Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia". (HR. Muslim, no. 2749, dari 'Abdullah bin Mas'ud)

Syafaat Al-Kubra

Peristiwa di Padang Mahsyar sangatlah dahsyat. Di hari itu, Allah Ta'ala mengumpulkan seluruh makhluk-Nya, yang pertama sampai terakhir di satu tanah luas yang datar. Matahari didekatkan dengan jarak satu mil sehingga manusia benar-benar mengalami kesusahan dan kesedihan.

Ketika kesusahan yang mereka rasakan semakin memuncak, akhirnya mereka mencari orang yang dapat memberikan syafa'at, agar Allah Ta'ala segera mempercepat keputusan-Nya. Mereka pun akhirnya berusaha mendatangi Nabi Adam, kemudian Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa bin Maryam untuk meminta syafa'at darinya, namun mereka semua menolaknya. Pada akhirnya mereka datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, untuk meminta syafaat dari beliau. Dengan izin Allah Ta'ala, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan syafaat kepada umat manusia, agar mereka diberi keputusan. (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, no. 4712 dan Muslim, no. 194 dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu)

Surga Bagi Hamba Yang Bertaqwa

(Apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertaqwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka (QS Muhammad 47:15)