Suatu hari sang mursyid ingin memberi perintah ketiga muridnya yang belajar dengan dia. Sang mursyid memanggil ketiga muridnya, dan sang mursyid memberi ketiga muridnya ayam jantan yang sudah cukup umur nya untuk di sembelih. Sang mursyid meminta ketiga muridnya untuk menyembelih ayam itu ditempat dimana tidak satu orangpun melihatnya. Setelah menyembelih ayam, sang mursyid meminta supaya tiga murid nya segera kembali. Setalah sang mursyid memberi perintah, ketiga muridnya pun berangkat untuk melaksanakan perintah sang mursyid.
Murid pertama pergi ke gunung yang jauh, dia sesekali melihat kesekelilingnya memastikan tidak ada orang yang ikut, dia pun bersembunyi di balik pohon yang besar dan rindang, dia pun melaksanakan tugasnya. Dan dia pun langsung kembali menuju sang mursyid.
Murid kedua pergi kearah hutan, dia pun menemukan gua yang tidak ada siapapun didalamnya. Dan dia pun melaksanakan tugasnya, lalu dia juga memanggang ayam tersebut. Lalu dia pun kembali ke sang mursyid.
Murid ketiga pergi kearah sungai yang besar, dia mencari tempat persembunyiannya, di gua, di balik pohon, di bawah tebing, tapi dia tidak melaksanakan tugas dari sang mursyid. Dan dia pun pulang.
Sewaktu sang mursyid menunggu muridnya, datanglah murid pertama dengan membawa ayam yang sudah terpotong, sang mursyid pun tersenyum melihat muridnya itu. Lalu datang murid keduanya dengan membawa ayam yang sudah dipanggang, murid keduanya tahu kalau sang mursyid suka memakan ayam panggang dan sang mursyid pun tersenyum senang melihat murid pertama dan kedua melaksanakan tugasnya. Sang mursyid pun menunggu murid ketiganya, tak kunjung tiba. Hampir petang lalu terlihat muridnya ketiga datang dan membawa ayam yang masih hidup. Dan sang mursyid pun terlihat kecewa, sang muridnya pun sambil nafas terhenga-henga. Sang mursyid pun bertanya ke murid ketiganya dengan mata yang tajam: "kenapa kamu tidak melaksanakan tugas yang saya berikan", sang murid ketiganya pun menjawab: "maaf mursyid saya tidak melaksanakan tugas yang mursyid berikan, saya sudah ke sungai dibelakang hutan ini, ke gua, ke hutang yang penuh dengan pohon yang besar dan rindang, saya tidak bisa menemukan tempat yang aman untuk melaksanakan tugas mursyid, saya merasa selalu diawasi walaupun saya sudah masuk kedalam gua yang gelap, maaf mursyid saya tidak bisa melaksanakan tugas yang mursyid berikan". Lalau pun sang mursyid menangis dan memeluk murid ketiganya dan sambil berkata: "kamu benar muridku, tidak tempat yang aman dan tersembunyi dari hadapan ALLAH, ALLAH Maha Tahu apa yang kita kerjakan"
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (QS Qaaf 50:16)