Tergerak dari sebuah rasa kecemburuan terhadap penyimpangan akidah dalam
hati seekor burung ketika ia merasa enggan melihat seseorang bersujud
dan menyembah kepada selain Allah. Yang mana hal tersebut dilandasi
dengan dasar ilmu bahwa penyembahan yang dilakukan kepada selain Allah
adalah perbuatan sia-sia dan merupakan kebinasaan. Inilah suatu
kebenaran yang nyata dan wajib untuk diketahui oleh semua orang.
(Kemudian timbul pertanyaan) bagaimana mereka bisa sujud kepada selain
Allah, menundukkan kepala-kepala mereka dan merendahkan (dengan rasa
hina) leher-leher mereka dihadapan mahluk-mahluk Allah ? semestinya
kepala-kepala dan leher harus terangkat, tubuh harus berdiri tegak
dihadapan makhluk Allah. Karena seluruh mahluk adalah sama derajatnya
dihadapan Allah dalam permasalahan ubudiyah (penghambaan) meskipun dalam
masalah setatus derajat kehidupan di dunia mereka berada. Maka kening
itu tidak boleh ditundukkan kecuali hanya kepada Allah saja, punggung
tidak boleh dimiringkan dan ditundukan dengan rasa hina kecuali hanya
kepada Dzat Yang Maha Pemberi Kehidupan. Itulah kemuliaan yang telah
Allah berikan kepada manusia yang mulia.