Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Hadits Palsu: Anjuran Tawassul Dengan Kedudukan Nabi

http://www.naqshbandi.org/wp-content/uploads/2013/08/ProphetNameSAW.jpg
Hadits yang berbunyi:


تَوسَّلوا بجاهي فإنَّ جاهي عندَ اللهِ عظيمٌ

“Bertawassul-lah dengan kedudukanku, karena kedudukanku sangat agung di sisi Allah”

Derajat Hadits

Hadit sini tidak ada asal-usulnya. Hal ini sebagaimana ditegaskan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam Al Qa’idah Al Jalilah.

Syaikh Al Albani berkata: “Tidak diragukan lagi bahwa kedudukan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam itu sangat tinggi di sisi Allah. Allah Ta’ala telah mensifati Nabi Musa dengan firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ آذَوْا مُوسَى فَبَرَّأَهُ اللَّهُ مِمَّا قَالُوا وَكَانَ عِنْدَ اللَّهِ وَجِيهًا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang menyakiti Musa; maka Allah membersihkannya dari tuduhan-tuduhan yang mereka katakan. Dan adalah dia seorang yang mempunyai kedudukan terhormat di sisi Allah” (QS. Al Ahzab: 69)

Padahal kita ketahui bersama bahwa Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam lebih mulia dari Nabi Musa. Dari sini maka beliau Shallallahu’alaihi Wasallam pasti lebih mulia daripada Nabi Musa sisi Allah. Namun antara hal ini dengan masalah tawasul itu beda pembahasan. Tidak boleh untuk dicampur-adukkan sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian orang. Karena orang yang bertawassul dengan kedudukan Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi Wasallam mereka bertujuan agar doanya semakin terkabulkan. Sedangkan semacam ini termasuk perkara yang tidak mungkin di ketahui dengan akal belaka, karena termasuk perkara gaib yang tidak bisa diketahui dengan akal belaka. Harus ada dalil shahih yang bisa dijadikan sebagai sebuah hujjah, dan hal itu tidak bisa ditemukan di sini” (lihat Silsilah Adh Dha’ifah, 22)