Tidaklah Kuciptakan jin dan manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku. (QS. Adz-Dzariyat: 56)

Puasa Senin – Kamis



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiQ-P0f5ZEQNke1ztWmNXn9IYvZaCd02z9b-LQxJkic8NxkjsEZ15oSfJPBOuAz5zYkvLmy_EWB6orBh5F-P93YR7QfLgsyiDjCedfB-BoYZnG68VahvYhRNBiI3joWGW0YnGbZ_I_DIHk/s1600/beautiful_name_of_allah_wallpaper_free-Download-Natural-Allah-Name_wallpapers.jpg
Terdapat beberapa hadis yang menunjukkan kebiasaan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan puasa ketika senin dan kamis. Diantaranya,

Hadis dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau menceritakan,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَتَحَرَّى صَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَالخَمِيسِ


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan puasa di hari senin dan kamis. (HR. Turmudzi 745 dan dishahihkan Al-Albani).

Hadis dari Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbiasa puasa setiap senin dan kamis. Ketika beliau ditanya alasannya, beliau bersabda,

إِنَّ أَعْمَالَ الْعِبَادِ تُعْرَضُ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمَ الْخَمِيسِ

“Sesungguhnya amal para hamba dilaporkan (kepada Allah) setiap senin dan kamis.” (HR. Abu Daud 2436 dan dishahihkan Al-Albani).

Inilah yang menjadi alasan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merutinkan puasa senin dan kamis. Beliau ingin, ketika amal beliau dilaporkan, beliau dalam kondisi puasa.

Sebagaimana dinyatakan dalam riwayat lain, bahwa Usamah bin Zaid radhiyallahu ‘anhuma bertanya mengenai alasan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam rajin puasa senin-kamis. Jawaban beliau,

ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Itulah dua hari, dimana amal para hamba dilaporkan kepada Tuhan semesta alam. Dan saya ingin, ketika amalku dilaporkan, saya dalam keadaan puasa.” (HR. Nasai 2358 dan sanadnya dinilai hasan oleh Syuaib Al-Arnauth).